Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Produsen Bir Bintang (MLBI) Anjlok 29,4%

Produsen minuman beralkohol PT Multi Bintang Indonesia Tbk. harus menanggung penurunan pendapatan sebesar 14,7% yang diikuti oleh penurunan laba hingga 29,4% pada periode September 2015 dibanding periode yang sama tahun lalu.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk sebagai produsen bir Bintang/wikipedia.org
PT Multi Bintang Indonesia Tbk sebagai produsen bir Bintang/wikipedia.org

Bisnis.com, JAKARTA--Produsen minuman beralkohol PT Multi Bintang Indonesia Tbk harus menanggung penurunan pendapatan sebesar 14,7% yang diikuti oleh penurunan laba hingga 29,4% pada periode September 2015 dibanding periode yang sama tahun lalu.

Laporan keuangan yang baru saja dirilis oleh emiten berkode MLBI itu menyebutkan bawah penjualan perseroan dalam sembilan bulan pertama tahun ini sebesar Rp1,7 triliun, lebih rendah dari perolehan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu Rp2 triliun.

Lalu, laba bersih tahun berjalan dan umlah penghasilan komprehensif sebesar Rp353,47 miliar, lebih rendah dari tahun lalu Rp500,66 miliar. Akibatnya, laba per saham turun dari Rp238 menjadi Rp168.

Dari dua produk MLBI, total penjualan produk bir mengalami penurunan hingga 19,3% secara tahunan, dari Rp1,9 triliun menjadi Rp1,54 triliun. Sebaliknya, untuk produk soft drink tumbuh 78,7% dari Rp93,71 miliar menjadi Rp167,54 miliar.

Seperti diketahui, saat ini MLBI baru memiliki dua produk minuman soft drink yakni Green Sands dan Bintang Zero yang tidak mengandung alkohol. Adapun produk alkohol perseroan yang sudah dikenal memilki beberapa jenis produk dengan brand Heineken dan Bintang.

Adapun dari total pendapatan yang diraih tersebut, sejumlah Rp1,65 triliun dijual di pasar domestik, Rp44,26 miliar melalui ekspor, dan sisanya Rp6,24 miliar kepada pihak berelasi. Beberapa penjualan yang dilakukan dalam jumlah besar adalah kepada PT Bintang Bali Indah dan PT Gitaswara Indonesia.

Sampai September, jumlah aset perseroan tercatat turun 3,6% dari posisi Desember 2014, dari Rp2,23 triliun menjadi Rp2,15 triliun. Jumlah liabilitas mencapai Rp1,53 triliun dan ekuitas Rp616,5 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper