Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Kelolaan Reksa Dana Baru Tumbuh di Bawah 10%

Nilai aktiva bersih atau dana kelolaan industri reksa dana hingga pertengahan November 2015 baru tumbuh sekitar 9,75%.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA— Nilai aktiva bersih atau dana kelolaan industri reksa dana hingga pertengahan November 2015 baru tumbuh sekitar 9,75%.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai aktiva bersih (NAB) industri reksa dana sepanjang tahun ini (per 14 November 2015) mencapai Rp265,14 triliun. Artinya, ada pertumbuhan sekitar 9,75% dibandingkan dengan perolehan NAB sepanjang tahun lalu yang mencapai Rp241,57 triliun.

Pertumbuhan NAB sekitar 9,75% sepanjang tahun ini merosot drastis dibandingkan dengan pertumbuhan NAB industri reksa dana pada 2014. Pada 2014, pertumbuhan NAB industri reksa dana mencapai Rp25,46% dibandingkan dengan 2013 yang senilai Rp192,54 triliun.

Adapun, NAB reksa dana saham memiliki komposisi terbesar, yakni 37% dengan nilai Rp97,61%. Meski demikian, kontribusi reksa dana saham tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang 44%.

Pada sisi lain, pertumbuhan unit penyertaan industri reksa dana tahun ini mencapai 25,22% dari 142,72 miliar unit pada tahun lalu menjadi 178,72 unit pada tahun ini. Sementara, pada 2014 pertumbuhan unit penyertaan industri reksa dana tercatat lebih rendah, yakni hanya sekitar 18,06%.

Artinya, meski pertumbuhan dana kelolaan sepanjang tahun ini lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu, unit penyertaan tumbuh jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu. Hal tersebut menandakan bahwa meski pasar saham sedang bergejolak, investor tetap berinvestasi di reksa dana. Investor justru memanfaatkan kesempatan untuk masuk ke reksa dana.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan secara  umum kinerja pengelolaan investasi mengalami penurunan. Namun demikian, optimisme positif  ditunjukkan industri reksa dana. Selain jumlah produk reksa dana yang terus meningkat,  unit penyertaannya juga mengalami tren yang meningkat.

“Jadi meski IHSG mengalami pelemahan, kinerja produk investasi juga sebenarnya masih cukup baik, ini terlihat dari reksa dana kita yang masih tumbuh,” kata Muliaman.

Berdasarkan data OJK, jumlah produk reksa dana saat ini (per 14 November 2015) tercatat sekitar 1.040 produk. Jumlah tersebut meningkat 16,20% dibandingkan dengan jumlah produk tahun lalu yang mencapai 895 produk.

Adapun, untuk meningkatkan kinerja industri reksa dana, saat ini OJK tengah menggodok sejumlah beleid.

Sujanto, Direktur Pengelolaan Investasi OJK mengatakan beleid-beleid tersebut adalah revisi Peraturan Perilaku Manajer Investasi, revisi peraturan pengelolaan reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif, peraturan mengenai fund net, dan revisi peraturan pengelolaan dana nasabah secara individu.

“Kemudian, ada kinerja reksa dana fleksibel dan kajian perizinan manajer investasi,” ujar Sujanto.

Dengan adanya sejumlah kebijakan tersebut, diharapkan jumlah investor bisa meningkat dan beragam produk pengelolaan investasi baru bisa bermunculan. “Kemudian, dana kelolaan bisa meningkat dan terjadi efisiensi dalam pengelolaan dana. Diharapkan juga ada pengembangan produk pengelolaan investasi berbasis efek syariah.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper