Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Masih Soroti Peristiwa Penembakan Pesawat Tempur Rusia

Harga minyak global pagi ini melemah setelah penutupan perdagangan Selasa menguat signifikan, setelah satu pesawat tempur Rusia ditembak.
Pasar minyak masih soroti peristiwa penembakan pesawat tempur Rusia./.
Pasar minyak masih soroti peristiwa penembakan pesawat tempur Rusia./.

Bisnis.com, JAKARTA- Harga minyak mentah pagi ini melemah setelah penutupan perdagangan Selasa menguat signifikan.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) melemah 0,28% ke US$42,75, pada pk. 09.07 WIB, Rabu (25/11/2015).di New York Mercantile Exchange.

Patokan Eropa, minyak mentah Brent melemah 0,09% ke US$46,08/US$ di perdagangan London., pk. 09.07 WIB.

Melonjaknya harga minyak pada Selasa  atau Rabu pagi WIB, setelah Turki menembak jatuh satu pesawat tempur Rusia di perbatasan Suriah, sehingga memicu kekhawatiran meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang kaya minyak, seperti dikutip Antara, rabu (25/11/2015)..

Penutupan Selasa, WTI untuk pengiriman Januari 2016 naik US$1,12 dmenjadi US$ 42,87 per barel. Brent naik US$1,29 ke US$46,12/barel.

Dikemukakan militer Turki mengatakan pesawat ditembak jatuh oleh dua jet tempur F-16 Turki setelah melanggar wilayah udara Turki 10 kali dalam jangka waktu lima menit.

Namun demikian, Rusia bersikeras pesawat tempurnya itu masih berada di dalam wilayah udara Suriah, meningkatkan kemungkinan lonjakan besar dalam ketegangan atas Suriah.

"Mendorong ketegangan geopolitik, kekhawatiran telah dipicu berita satu pesawat Rusia telah ditembak jatuh, dan ketakutan eskalasi dapat menyebabkan pengaruh buruk di Timur Tengah dan akhirnya mempengaruhi pasokan minyak," kata Matt Smith, Analis Minyak ClipperData seperti dikutip Antara..

Namun, para analis pasar mencatat bahwa Suriah hampir tidak menghasilkan minyak dan itu kesempatan baik bahwa peningkatan ketegangan atas insiden tersebut bisa berkurang tak lama kemudian. Akibatnya, beberapa melihat lompatan harga minyak pada Selasa sebagai bukti aksi buru harga murah.

Pasar saat ini pasar menunggu laporan mingguan persediaan minyak AS yang akan dirilis Rabu.

Para analis mengatakan liburan Thanksgiving ypada Kamis  di AS bisa menekan respons data tersebut, meski ada juga kemungkinan volatilitas yang lebih besar karena volume perdagangan rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper