Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar SUN Menarik, Investor Buru SUN Calon Acuan

Jelang putusan rencana penaikan suku bunga acuan AS, pasar surat utang negara diperkirakan masih menarik minat investor untuk membeli surat utang, utamanya seri acuan.
SURAT UTANG NEGARA
SURAT UTANG NEGARA

Bisnis.com, JAKARTA – Jelang putusan rencana penaikan suku bunga acuan AS, pasar surat utang negara diperkirakan masih menarik minat investor untuk membeli surat utang, utamanya seri acuan.

Minat investor yang masih cukup besar terbukti dari total penawaran masuk pada lelang surat utang negara (SUN) kemarin, yakni Rp17,86 triliun. Total penawaran ini lebih tinggi dari lelang SUN sebelumnya pada Selasa, (10/11), sebesar Rp13,68 triliun.

Dari total penawaran kemarin, investor amat meminati FR0056. Penawaran yang masuk pada seri yang jatuh tempo 15 September 2026 itu mencapai Rp8,92 triliun. Sementara, seri FR0053 yang jatuh tempo 15 Juli 2021 mendulang penawaran Rp4,52 triliun. Di lelang kemarin, pemerintah menyerap Rp9 triliun. FR0056 diserap Rp4,69 triliun dengan imbal hasil rerata tertimbang dimenangkan 8,6% dari tawaran 8,55%-9,05%.

Wahyu Trenggono, Direktur Indonesia Bond Pricing Agency, menilai penawaran masuk cukup tinggi karena suplai SUN mulai sedikit akibat batas penerbitan SUN nyaris mencapai target. Pemerintah tinggal sekali lagi melelang SUN pada tahun ini, yakni pada awal Desember.

“Wajar jika pelaku pasar memburu SUN di lelang. Daripada dana tidak bisa ditempatkan, sebaiknya ditawar sebanyak-banyaknya,” ucap Wahyu, Selasa, (24/11/2015).

Perkiraannya, pada lelang SUN kali terakhir, reaksi investor serupa dengan lelang kemarin. Jumlah penawaran kemungkinan besar tidak jauh berbeda dari Rp17,86 triliun. Wahyu memprediksi hingga rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan memutuskan Fed fund ratepada medio Desember nanti, pasar SUN masih stabil. Mungkin saja ada sedikit reaksi di pasar yang biasa terjadi jelang rapat FOMC.

“Tapi, bisa saja terjadi pasar lebih siap menghadapi kondisi nanti karena pelaku pasar sudah berhitung untuk tetap mendapat returndari menariknya pasar SUN Indonesia,” tutur Wahyu.

Ramdhan Ario Maruto, Associate Director Fixed Income PT Anugerah Securindo Indah, menilai tingginya nominal penawaran pada FR0056 disebabkan antisipasi investor terhadap seri tersebut yang berpotensi dijadikan seri acuan oleh pemerintah mulai awal 2016. Dari sisi jumlah penawaran, Ramdhan menilai bahwa pasar masih optimistis terhadap SUN Indonesia.

“Di pasar sekunder pasar kita relatif stabil pergerakannya sepanjang bulan ini. Ada penaikan harga, tapi tidak cukup tajam,” ucapnya, Selasa, (24/11/2015).

Asian Bonds Online mencatat imbal hasil SUN 10 tahun Indonesia turun 19,9 bps sejak awal November hingga Selasa, (24/11). Hanya Indonesia dari 10 negara yang imbal hasilnya menurun sepanjang bulan berjalan ini. Penaikan imbal hasi tertinggi terjadi di SUN 10 tahun Filipina, sebesar 35,5 bps. 

Kepercayaan diri pelaku pasar di SUN Indonesia dinilai Ramdhan cukup tinggi mengingat sebentar lagi wacana penaikan suku bunga acuan AS terjawab lewat digelarnya rapat FOMC medio Desember nanti.

“Karena pasar kita menarik di antara negara berkembang, ditunjukkan dari imbal hasil kita, investor tetap masuk ke pasar kita sambil menanti the Fed,” kata Ramdhan.

Imbal hasi SUN 10 tahun Indonesia di posisi 8,68%, paling tinggi dari 10 negara catatan Asian Bonds Online. Disusul Vietnam di posisi 7,17% dan Filipina di level 4,07%.

Ramdhan menilai langkah pemerintah tepat untuk mengikutsertakan FR0053 dan FR0056 dalam lelang jelang akhir tahun. Dua seri itu kabarnya akan menjadi seri acuan SUN pada 2016.

“Kalau terus diikutsertakan dalam lelang, outstanding-nya bakal semakin besar. Dalam lelang jelang akhir tahun ini, pemerintah dapat terus menjaga likuiditas pasar dan meningkatkan likuiditas di seri calon acuan,” ucap Ramdhan.

Sepanjang bulan ini di pasar sekunder, menurutnya, seri acuan dan calon acuan seperti FR0053, FR0056 dan FR0073 lebih aktif dari seri lain. Kemarin, berdasarkan laporan transaksi over the counter Bursa Efek Indonesia, tiga seri teraktif yakni FR0056, FR0073, dan FR0053.

Loto Srinaita Ginting, Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan, mengatakan calon seri acuan pada 2016 yakni FR0053, FR0056, FR0073, dan FR0072.

“Kami akan mengumumkan seri acuan pada awal 2016,” ucapnya, Selasa, (24/11/2015).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper