Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Naik Setelah Serangan Teroris di Paris

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Senin (Selasa pagi WIB), karena serangan teroris di Paris memicu investor untuk berpaling ke logam mulia sebagai aset safe haven.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA-- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Senin (Selasa pagi WIB), karena serangan teroris di Paris memicu investor untuk berpaling ke logam mulia sebagai aset "safe haven".

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik US$2,7, atau 0,25 %, menjadi menetap di US$1.083,60 per ounce.

Emas naik tajam pada pembukaan pasar Senin (16/11/2015)  karena investor secara cepat membeli logam mulia sebagai reaksi terhadap serangan teroris di Paris pada Jumat.

Para analis mencatat bahwa ekuitas Eropa dan Jepang keduanya jatuh pada Senin sebagai tanda bahwa pasar menilai serangan tersebut sangat serius.

Selain itu, sebuah laporan yang dirilis oleh Federal Reserve AS menunjukkan Empire State Index datang lebih buruk dari yang diperkirakan, memberikan dukungan tambahan untuk logam mulia. Indeks jatuh ke negatif 10,74 pada November.

Para analis mencatat bahwa pesanan tak terpenuhi berada di negatif 18,18, yang merupakan angka terendah tahun ini.

Meskipun naik tajam pada pembukaan pasar Senin, emas hanya mencetak kenaikan 0,25%. Para analis mengaitkan keterbatasan ini dengan potensi kenaikan suku bunga yang diperkirakan pada Desember.

Harapan awalnya untuk penundaan kenaikan suku bunga hingga 2016, tetapi pertemuan kebijakan The Fed pada akhir Oktober meninggalkan pintu terbuka untuk bank sentral menaikkan suku sebelum akhir 2015.

Peningkatan suku bunga The Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga.

Alat Fedwatch CMEGroup menunjukkan probabilitas tersirat saat ini untuk kenaikan suku bunga Desember adalah 68 persen. The Fed belum menaikkan suku bunga acuan dalam hampir 10 tahun terakhir, dan telah mendekati nol sejak krisis keuangan 2008.

Peningkatan dukungan terhadap emas juga dibatasi oleh kenaikan Indeks Dolar AS.

Perak untuk pengiriman Desember naik 1,8 sen, atau 0,13% , menjadi ditutup pada US$14,222 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik US$1,8 atau 0,21%, menjadi ditutup pada 865,50 dolar AS per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper