Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Summarecon Agung Pecah Obligasinya Jadi 2 Seri

PT Summarecon Agung Tbk. membagi dua seri obligasi senilai total Rp500 miliar ke dalam dua rentang waktu, yakni seri A untuk tenor tiga tahun dan seri B untuk tenor lima tahun.
Summarecon/Istimewa
Summarecon/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA--PT Summarecon Agung Tbk. membagi dua seri obligasi senilai total Rp500 miliar ke dalam dua rentang waktu, yakni seri A untuk tenor tiga tahun dan seri B untuk tenor lima tahun.

Adapun indikasi kupon dari tenor tiga tahun adalah 10,5%-11%, dan tenor lima tahun 11%-12%.

Direktur Utama Summarecon Agung (SMRA) Adrianto P. Adhi mengatakan berdasarkan kajian, minat investasi yang paling tinggi saat ini adalah pada rentang tenor tersebut. Untuk memacu minat yang lebih tinggi, perseroan memutuskan membagi obligasi tersebut dalam dua seri.

"Jumlah masing-masing seri belum diputuskan. Kami masih menunggu hasil book building terlebih dulu. Porsinya bisa Rp400 miliar dan Rp100 miliar, atau seimbang. Tergantung permintaan pasar," katanya usai paparan publik, Rabu (11/11).

Seperti diketahui, SMRA menerbitkan obligasi berkelanjutan II dengan total target dana yang dihimupun sebesar Rp3 triliun pada akhir tahun ini.

Dari jumlah penawaran umum berkelanjutan II (PUB II) tersebut, perseroan akan melakukan emisi tahap pertama sebanyak-banyaknya Rp500 miliar.

"Dalam rangka penawaran umum berkelanjutan ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkat atas efek utang jangka panjang untuk obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia yakni idA+," tulis prosepektus.

Adapun yang menjadi pelaksana serta penjamin emisi tersebut adalah PT Mandiri Sekuritas, PT Indo Premier Securites, dan PT BCA Sekuritas. Sementara yang menjadi wali amanat adalah PT Bank Permata Tbk.

Emiten properti berkode saham SMRA itu akan memanfaatkan 70% dana yang diperoleh untuk pengembangan proyek yang dimiliki perseroan. Seperti diketahui, beberapa proyek tersebut terletak di Bandung, Bogor, Bekasi, Tangerang, serta beberapa lokasi di luar Jawa seperti di Sulawaesi, Sumatra, dan Kalimantan.

"Dana itu bisa digunakan untuk pengembangan proyek baru, akuisisi lahan atau bangunan, atau akuisisi perusahaan. Sekitar 30% untuk modal kerja perseroan dan entitas anak yang akan digunakan untuk kegiatan operasional," seperti dituliskan dalam prospektus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatia Qanitat
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper