Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA EMAS COMEX: Penguatan Dolar dan Data Ekonomi AS Jadi Penekan

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Rabu (Kamis pagi WIB). Penguatan dolar AS dan data ekonomi AS yang positif memberikan tekanan pada logam mulia.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, CHICAGO -- Harga emas hari ini mengalami tekanan seiring penguatan data ekonomi dan mata uang Amerika Serikat.

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Rabu (Kamis pagi WIB). Penguatan dolar AS dan data ekonomi AS yang positif memberikan tekanan pada logam mulia.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember kehilangan 7,9 dolar AS, atau 0,71%, menjadi menetap di 1.106,2 dolar AS per ounce.

Beberapa langkah ekonomi AS yang dirilis Rabu menunjukkan penguatan, menempatkan tekanan pada emas. Pertama, laporan yang dirilis oleh Automated Data Processing (ADP) yang berbasis di AS menunjukkan peningkatan prediksi 182.000 dalam gaji swasta, sejalan dengan ekspektasi analis.

Selain laporan ADP, Institute for Supply Management (ISM) yang berbasis di AS menunjukkan indeks non-manufaktur berada di atas ekspektasi, naik jauh lebih tinggi dari perkiraan menjadi 59,1. Analis mencatat bahwa pesanan ekspor naik menjadi 54,5, tanda kekuatan bagi perusahaan-perusahaan AS.

Data positif di kedua laporan ini meningkatkan ekspektasi untuk Federal Reserve menaikkan suku bunga AS selama pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), Desember.

Alat Fedwatch CMEGroup menunjukkan probabilitas tersirat saat ini untuk kenaikan suku bunga pada 60 persen untuk Desember, dibandingkan dengan 50 persen di awal bulan, dan 30 persen selama beberapa bulan.

Ketua Fed Janet Yellen memberi keterangan di depan Kongres AS pada Rabu, tetapi para analis tidak yakin pernyataan Yellen itu akan mengubah ekspektasi untuk kenaikan suku bunga pada Desember.

Ekspektasi awalnya untuk penundaan kenaikan suku bunga hingga 2016, tetapi pertemuan FOMC pada akhir Oktober menegaskan bahwa The Fed ingin menaikkan suku sebelum akhir 2015.

Kenaikan suku bunga The Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga. Belum ada peningkatan suku bunga The Fed sejak Juni 2006, sebelum awal krisis keuangan Amerika.

Meningkatnya indeks dolar AS juga menempatkan tekanan terhadap logam mulia pada Rabu.

Perak untuk pengiriman Desember turun 18,1 sen, atau 1,19 persen, menjadi ditutup pada 15,058 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari kehilangan 7,4 dolar AS, atau 0,77 persen, menjadi ditutup pada 954,8 dolar AS per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Xinhua
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper