Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Broker Minta Dimerger, BEI Kaji Mekanisme Buyback Saham Anggota Bursa

PT Bursa Efek Indonesia menyatakan ada sejumlah broker yang meminta untuk di-merger. Namun demikian, otoritas pasar modal tersebut harus mengkaji mekanisme pembelian kembali saham (buyback) dari anggota bursa terlebih dahulu.
Aktivitas di Bursa Efek Shanghai/Reuters
Aktivitas di Bursa Efek Shanghai/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA— PT Bursa Efek Indonesia menyatakan ada sejumlah broker yang meminta untuk di-merger. Namun demikian, otoritas pasar modal tersebut harus mengkaji mekanisme pembelian kembali saham (buyback) dari anggota bursa terlebih dahulu.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengatakan, terkait rencana BEI untuk memperkuat peran anggota bursa (AB) dengan cara menggabungkan sejumlah AB yang memiliki modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) rendah, hal tersebut masih dalam kajian. Dia mengaku memang ada broker yang memang ingin digabungkan dengan broker lain.

“Ini kami sedang membuka pembicaraan. Mereka juga lagi berbicara di antara mereka terkait hal ini,” kata Tito di Gedung BEI, Senin (2/11).

Menurutnya, untuk bisa melakukan merger AB itu ada sejumlah hal yang harus dipertimbangkan. Salah satunya mengenai saham yang dimiliki oleh broker yang ingin digabungkan tersebut. “Kalau broker A digabungkan dengan broker B bagaimana dengan saham yang dimiliki oleh satu broker tersebut. Saham mereka harus dibuyback oleh bursa, kalau tidak mereka rugi,”jelasnya.

Hal tersebutlah, kata Tito, yang saat ini menjadi bahan diskusi. Menurutnya, BEI akan mengkaji mekanisme buyback saham AB tersebut.

Ketua Departemen Penelitian dan Pengembangan Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) Rudy Utomo mengatakan saat ini memang ada pembicaraan terkait rencana atau mekanisme buyback saham AB. “Kalau soal pembicaraan merger itu belum sebenarnya, tapi memang ada soal yang buyback saham AB itu, belum dijelaskan detail juga,” kata Rudy belum lama ini kepada Bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper