Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Rupiah Paling Jeblok Se-Asia, Benarkah Bakal Tembus Rp14.200 Per Dolar AS?

Setelah pekan lalu membukukan kinerja terbaik di Asia, kurs rupiah pada hari ini justru berbalik dan menjadi mata uang dengan penurunan paling jeblok di kawasan regional. Bahkan, disebut-sebut rupiah dimungkinkan bakal kembali menyentuh level Rp14.200/US$.
Rupiah/JIBI-Abdullah Azzam
Rupiah/JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA—Setelah pekan lalu membukukan kinerja terbaik di Asia, kurs rupiah pada hari ini justru berbalik dan menjadi mata uang dengan penurunan paling jeblok di kawasan regional. Bahkan, disebut-sebut rupiah dimungkinkan bakal kembali menyentuh level Rp14.200/US$.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan di pasar spot hari ini, Selasa (13/10/2015), kurs rupiah ditutup turun terendah di Asia.

Rupiah ditutup terdepresiasi 1,72% atau 230 poin ke level Rp13.638/US$. Sepanjang hari ini, rupiah bergerak pada level terlemah Rp13.667/US$ dan terkuat Rp13.471/US$.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan kurs rupiah berbalik melemah setelah sepekan terakhir terus menguat dengan tajam.

"Artinya, kalaupun rupiah melemah hingga level Rp14.200/US$ dalam beberapa waktu ke depan, itu masih mungkin," katanya kepada Bisnis.com, Selasa (13/10/2015).

Menurutnya, penguatan tajam rupiah memang biasanya diimbangi oleh pelemahan yang juga kencang. Konsolidasi kurs rupiah masih mungkin berada pada kisaran Rp13.000/US$ hingga Rp14.200/US$.

Dia menilai, pelemahan yang terjadi bila masih di dalam rentang konsolidasi, maka rupiah terbilang masih wajar. Terpenting, tidak ada lagi kepanikan di pasar spot.

Pelemahan rupiah, katanya, seharusnya menjadi alasan Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate yang sekarang berada di level 7,5%.

Sejak awal tahun, rupiah terdepresiasi 9,16%. Depresiasi rupiah kembali menebal setelah terjadi pelemahan yang cukup tajam pada hari ini.

Pada saat yang sama, kurs tengah rupiah ditransaksikan melemah 91 poin atau 0,68% terhadap dolar AS berdasarkan data Bank Indonesia.

Kurs tengah rupiah hari ini bertengger di level Rp13.557/US$, dari kurs tengah sebelumnya Rp13.466/US$. Kurs tersebut juga sama dengan kurs referensi Jakarta Interbank spot dollar rate (Jisdor).

Adapun kurs jual ditetapkan pada level Rp13.625 per dolar AS, sedangkan kurs beli dipatok pada level Rp13.489 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah 136

Seperti diketahui, Bank Indonesi terus mengintervensi pasar uang dengan menggelontorkan cadangan devisa. Tercatat, cadangan devisa (Cadev) per 30 September lalu sebesar US$101,72 miliar.

BI telah menguras Cadev sebesar US$6,33 miliar setara dengan Rp88,62 triliun hingga akhir September. Posisi Cadev pada Juli 2015 mencapai US$107,55 miliar.

Berikut kurs rupiah di pasar spot:

Tanggal

Level (Rp/US$)

Perubahan (%)

13/10/2015

13.638

-1,72

12/10/2015

13.408

+0,03

9/10/2015

13.412

+3,42

8/10/2015

13.887

-0,48

7/10/2015

13.821

+2,59

Sumber: Bloomberg, diolah.

 

Berikut kurs Jisdor Bank Indonesia:

Tanggal

Level (Rp/US$)

Perubahan (%)

13/10/2015

13.557

-0,68

12/10/2015

13.466

+0,41

9/10/2015

13.521

+2,08

8/10/2015

13.809

+1,82

7/10/2015

14.065

+2,20

Sumber: Bank Indonesia, diolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper