Bisnis.com,JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup anjlok paling tajam di kawasan regional Asia dengan turun 3,19% atau 147,63 poin ke level 4.483,08.
Penurunan IHSG seiring dengan melemahnya bursa saham regional akibat aksi profit taking setelah penguatan tajam dalam sepekan terakhir. IHSG sepanjang hari ini bergerak pada level 4.483,08-4.622,11.
Pada sesi pembukaan, indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 0,19% atau 8,82 poin ke level 4.621,89.
Indeks melemah pertama kalinya setelah enam hari berturut-turut menguat 9,69%. Sejumlah analis telah mengingatkan investor untuk mewaspadai adanya aksi profit taking setelah indeks menguat tajam.
Pergerakan ini sejalan dengan pergerakan bursa Asia yang juga melemah setelah menguat tajam dalam 7 pekan dan seiring investor menanti data perdagangan China.
Kemarin, Senin (12/10/2015), indeks kembali menguat melanjutkan tren positif sejak pekan lalu dengan ditutup naik 0,90% atau 41,36 poin ke level 4.630,71.
Bagaimana pergerakan IHSG esok hari? Ikuti lajunya secara live hingga penutupan.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup anjlok paling tajam di kawasan regional Asia dengan turun 3,19% atau 147,63 poin ke level 4.483,08. Penurunan IHSG seiring dengan melemahnya bursa saham regional akibat aksi profit taking setelah penguatan tajam dalam sepekan terakhir. IHSG sepanjang hari ini bergerak pada level 4.483,08-4.622,11.
IHSG terpantau masih melemah 2,68% ke level 4.506,75 pada pertengahan sesi II. Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan pelemahan tersebut terjadi seiring maraknya aksi ambil untung serta depresiasi nilai tukar rupiah.
"Di pasar reguler net sell sudah mencapai Rp79 miliar. Sampai sore bisa lebih besar aksi jual saham investor asing," ungkapnya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (13/10/2015).
Pelemahan IHSG sedikit menipis di awal sesi II, meskipun masih tertekan di bawah 4.500. IHSG terpantau turun 134,41 poin atau 2,9% ke 5.496,29. Sepanjang hari ini indeks bergerak pada kisaran 4.489,75-4.622,11.
IHSG kian terpuruk, melemah tajam 3,04% atau 140,69 poin ke 4.490,01. Pelemahan terjadi sejalan dengan pergerakan bursa Asia yang negatif serta tertekan aksi profit taking setelah penguatan lebih dari 9% dalam sepekan terakhir.
Pergerakan IHSG kian tertekan, turun tajam 2,2% atau 101,72 poin ke level 4.528,99 pada pertengahan sesi I hari ini. Pelemahan indeks ini terjadi seiring bursa Asia bergerak turun. Namun, IHSG terpantau paling tertekan diantara bursa Asia lainnya.
IHSG dibuka melemah 0,19% atau 8,82 poin ke level 4.621,89. Indeks melemah pertama kalinya setelah enam hari berturut-turut menguat 9,69%. Sejumlah analis telah mengingatkan investor untuk mewaspadai adanya aksi profit taking setelah indeks menguat tajam.
Pergerakan ini sejalan dengan pergerakan bursa Asia yang juga melemah setelah menguat tajam dalam 7 pekan dan seiring investor menanti data perdagangan China.
Pergerakan bursa global dan regional bervariasi seiring investor menanti laporan keuangan emiten serta rilisnya data perdagangan China.
Pagi ini bursa Asia melemah, turun dari level tertinggi dalam 7 pekan. Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,3% ke level 133,76.
Indeks Jepang Topix turun 0,3%, indeks Korea Selatan Kospi sedikit berubah, indeks Selandia Baru S&P/NZX 50 naik 0,3%, indeks Australia S&P/ASX 200 turun 0,2%.
Sementara itu, bursa AS menguat dengan indeks S&P 500 ditutup naik 0,1% ke level 2.017,46, indeks Dow Jones Industrial Average naik 47,37 poin atau 0,3% ke level 17.131,86, dan Nasdaq Composite Index naik 0,2%.
Adapun bursa Eropa melemah menghentikan reli 7 hari, penguatan terpanjang sejak 2000 setelah sektor komoditas melemah. Indeks Stoxx Europe 600 terpantau ditutup turun 0,3% ke level 361,79.
Bagaimana IHSG? Ikuti pergerakannya hingga penutupan.