Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Rupiah: BI Imbau Masyarakat Jual Dolar Untuk Kuatkan Rupiah

Bank Indonesia mengimbau agar masyarakat baik individu maupun korporasi yang memang mata uang dolar AS untuk dapat menjualnya karena akan berpengaruh pada penguatan nilai tukar rupiah yang lebih dalam dari level saat ini Rp13.800 per dolar AS.
Kasir Bank Perkreditan Rakyat (BPR) menghitung uang rupiah. /Bisnis.com
Kasir Bank Perkreditan Rakyat (BPR) menghitung uang rupiah. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia menilai nilai tukar rupiah masih undervalued meski telah menguat.

Nilai tukar rupiah pada Jumat (9/10/2015) ditutup pada level Rp13.412 per dolar Amerika Serikat atau terapresiasi sebesar 3,54% dari penutupan pada Kamis (8/10/2015) yang senilai Rp13.887 per dolar AS.

Sepanjang hari ini, nilai tukar rupiah bergerak di level Rp13.281 per dolar AS dan terlemah Rp13.774 per dolar AS.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan volatilitas rupiah yang menguat tajam dalam beberapa hari terakhir ini tidak menimbulkan masalah.

Pasalnya, kurs rupiah mengalami pelemahan menekan para importit. Menurutnya, nilai tukar rupiah yang mengalami penguatan ini memiliki dampak yang positif bagi perekonomian.

"Kalau sangat tajam menguat itu enggak apa-apa. Yang jelas kalau menguat pada waktu kita mengalami pelemahan, importir tertekan. Kalau mengalami penguatan pasti bagus untuk ekonomi. Kita juga masih undervalued," ujarnya di Kompleks Bank Indonesia, Jumat (9/10/2015).

Penguatan nilai tukar rupiah dalam beberapa hari terakhir ini, lanjut Mirza, terjadi karena sentimen positif dari para pelaku pasar terhadap kondisi Indonesia.

"Penguatan mata uang dolar hari ini dan kemarin sangat signifikan dibanding regional Asia. Itu karena pasar melihat positif ke Indonesia," katanya.

Pihaknya mengimbau agar masyarakat baik individu maupun korporasi yang memang mata uang dolar AS untuk dapat menjualnya karena akan berpengaruh pada penguatan nilai tukar rupiah yang lebih dalam dari level saat ini Rp13.800 per dolar AS.

"Kita bantu dorong dikit aja, artinya banyak orng cut loss. Pada pegang dolar bagi individu, korporasi, sebaiknya dijual lah dolarnya. Saat ini rupiah masih undervalued," tutup Mirza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper