Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Paket Ekonomi 3 Dorong Penguatan Rupiah

Bank Indonesia Perwakilan Pekanbaru menilai paket kebijakan ekonomi jilid III yang telah dikeluarkan pemerintah pusat mampu mendorong penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika
Rupiah./JIBI-Rachman
Rupiah./JIBI-Rachman

Bisnis.com, PEKANBARU – Bank Indonesia Perwakilan Pekanbaru menilai paket kebijakan ekonomi jilid III yang telah dikeluarkan pemerintah pusat mampu mendorong penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pekanbaru Irwan Mulawarman mengatakan saat ini nilai tukar rupiah yang terus menguat ke posisi di atas Rp13.400 saat ini salah satunya didorong oleh paket kebijakan ekonomi jilid III.

“Ada pengaruhnya, karena pada jilid III ini pemerintah menurunkan harga solar, tarif listrik, dan kemudahan kredit usaha rakyat, dan kebijakan ini memang langsung menyentuh pada dunia usaha,” katanya kepada Bisnis, Jumat (9/10).

Irwan mengatakan dari kebijakan pemerintah ini, pengusaha mendapatkan dorongan positif dari hulu hingga ke hilir yaitu turunnya biaya operasional usaha dari penurunan harga solar, lalu ditambah penurunan tarif listrik industri.

Selain itu pemerintah juga memberikan tambahan kemudahan bagi pengusaha skala mikro dan kecil untuk mengakses pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) yang memang diperuntukkan bagi kelompok itu, ditambah dengan penurunan suku bunga.

Dengan dorongan luar biasa yang dilalukan ini, kata dia, pihaknya optimistis ekonomi nasional hingga ke daerah akan tumbuh baik dan bisa meningkatkan daya beli masyarakat.

“Dengan penurunan biaya operasional tadi, pengusaha bisa menekan pengeluaran dan kami harapkan akan ada penurunan harga barang, nantinya bisa mendorong peningkatan daya beli masyarakat,” katanya.

Selain pengaruh dari dalam negeri, dia juga menilai penguatan nilai tukar rupiah juga disebabkan faktor eksternal yaitu membanjirnya investor dari Amerika Serikat ke pasar modal dalam negeri serta di sektor surat berharga seperti surat utang.

Kondisi ini menurut dia, disebabkan pasar saham nasional dinilai masih murah oleh investor luar negeri sehingga layak untuk dibeli dan akhirnya mendorong dolar masuk ke pasar nasional.

“Kalau kemarin salah satu penyebab pelemahan rupiah karena dolar ditarik keluar kembali ke kampungnya, kalau sekarang itu dolar masuk ke Indonesia dan ini salah satu yang mendorong rupiah menguat,” katanya.

Irwan menilai penguatan nilai tukar rupiah akan tetap terjadi selama kebijakan pemerintah di tingkat pusat memberikan rasa aman bagi investor sehingga mereka mau menanamkan modalnya di dalam negeri.

Sementara itu Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Riau Viator Butarbutar mengatakan kebijakan itu akan memberikan tren positif terhadap perindustrian di Riau pada Kuartal IV/2015 hingga Kuartal I/2016.

“Sepanjang tahun ini, perindustrian Riau terus mengalami kontraksi. Dengan adanya kebijakan pemerintah pusat itu akan membuat perekonomian Riau membaik di sisa akhir tahun ini dan awal tahun depan,” katanya.

Menurut Viator, poin-poin kebijakan seperti diturunkannya harga BBM, seperti solar dan gas industri akan berpengaruh besar dengan pencapaian produksi, termasuk industri Curide Palm Oil yang paling dominan di Riau. Di sisa akhir tahun ini, permintaan ekspor cruide palm oil juga meningkat. Akibatnya, harga CPO menguat.  

“Artinya kebijakan ekonomi jilid III ini meningkatkan perekonomian Riau secara bertahap dari Kuartal IV/2015 hingga awal 2016,” jelas Viator.

Viator mengatakan untuk mempercepat lajunya pertumbuhan ekonomi Riau, belanja daerah harus dipercepat dan ditujukan dengan tepat. Hingga kini, realisasi APBD Riau mencapai 33% dari Rp10,7 triliun. Realisasi itu dinilai masih rendah, mengingat sisa tahun ini tinggal empat bulan lagi. “Pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus mampu menggenjot serapan APBD,” sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper