Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KURS RUPIAH 9 OKTOBER: Kian melejit & Ditutup Naik 475 Poin ke Rp13.412/US$

Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Jumat (9/10/2015) rupiah menguat 292 poin atau 2,1% ke Rp13.595/US$. Bagaimana pergerakan rupiah selanjutnya? Ikuti lajunya secara live hingga penutupan
Rupiah/JIBI-Abdullah Azzam
Rupiah/JIBI-Abdullah Azzam
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA—Bloomberg Dollar Index mengemukakan pada saat dibuka hari ini, Jumat (9/10/2015) rupiah menguat 292 poin atau 2,1% ke Rp13.595/US$.

Pada sore hari, pergerakan rupiah kian melejit dan ditutup naik 3,42% atau 475 poin ke level Rp13.412/US$.

Sepanjang hari ini, kurs rupiah bergerak di level Rp13.281/US$ dan terlemah Rp13.774/US$. Kurs rupiah menguat tertinggi di Asia yang disusul oleh penguatan ringgit Malaysia 2,56%.

Bagaimana pergerakan rupiah esok hari? Ikuti lajunya secara live hingga penutupan.

16:00 WIB
Pukul 16:00 WIB: Rupiah Kian Melejit, Naik 475 Poin ke Rp13.412/US$

Kurs rupiah kian melejit dengan ditutup naik 3,42% atau 475 poin ke level Rp13.412/US$. Sepanjang hari ini, kurs rupiah bergerak di level Rp13.281/US$ dan terlemah Rp13.774/US$. Kurs rupiah menguat tertinggi di Asia yang disusul oleh penguatan ringgit Malaysia 2,56%.

14:27 WIB
Pk. 14.19 WIB: Rupiah Menguat 487 Poin ke Rp13.400/US$

Rupiah menguat 487 poin atau 3,51% ke Rp13.400/US$

13:46 WIB
Pk. 13.29 WIB: Rupiah Menguat 525 Poin ke Rp13.352/US$

Mata uang Asean kompak menguat.

Dolar Singapura (+0,36%), peso Filipina (+0,55%), baht Thailand (+0,47%), ringgit Malaysia ((+3,23%), dan rupiah menguat 525 poin atau 3,86% ke Rp13.352/US$.

12:36 WIB
Pk. 12.20 WIB: Rupiah Menguat 500 Poin ke 13.387. Analis Nilai Terbuka Potensi ke Level 12.000

Rupiah menguat 500 poin atau 3,6% ke Rp13.387/US$

Analis Teknikal Bahana Securities Muhammad Wafi mengatakan

“Saya lihat level 12.000 mungkin terjadi. Walau tidak hari ini. Tentu saja penguatan rupiah juga mesti didukung fundamental, seperti data (terbaru nantinya terkait) PDB dan inflasi,” kata Wafi saat dihubungi hari ini, Jumat (9/10/2015).

11:37 WIB
Pukul 11.30 WIB: Rupiah Menguat 598 Poin ke Rp13.289/US$

Rupiah telah menembus level Rp13.200 pada saat perdagangan bursa saham sesi I berakhir, menguat 598 poin atau 4,31% ke Rp13.289 per dolar AS

11:25 WIB
Pukul 11.20 WIB: Rupiah Menguat 517 Poin ke Rp13.370/US$

Penguatan rupiah semakin tajam menjelang akhir perdagangan saham sesi I bursa saham, terapresiasi 517 poin atau 3,72% ke Rp13.370 per dolar AS pada pukul 11.20 WIB.

10:57 WIB
Pk. 10.30 WIB: Rupiah Menguat 427 Poin ke Rp13.460/US$. Dikuatkan Catatan FOMC, Pake 3, Intervensi BI

Rupiah menguat 427 poin atau 3,07% ke Rp13.460/US$

Analis Teknikal Bahana Securities Muhammad Wafi mengatakan Penguatan rupiah karena faktor dalam dan luar negeri.

Sentimen tersebut adalah:

  • Respon lanjutan paket kebijakan ekonomi jilid 3
  • Ada intervensi dari Bank indonesia. Terlihar rilis terakhir cadangan devisa BI yang turun.  “BI sudah melakukan intervensi ke pasar.”
  • Pelemahan dolar tidak hanya ke mata rupiah tapi semua mata uang, setelah catatan FMOC memicu pasar untuk menyimplkan kenaikan suku bunga bank sentral AS (Fed Rate) tidak akan dinaikkan tahun ini.

 

 

10:51 WIB
Kurs Jisdor Rp13.521/US$

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menguat ke level Rp13.500-an pada Jumat (9/10/2015).

Data yang diterbitkan Bank Indonesia menempatkan Jisdor level di Rp13.521 per dolar AS, terapresiasi 288 poin atau menguat 2,09% dari kurs Rabu.

10:09 WIB
Pk. 09:50 WIB: Mata uang Asean Kompak Menguat, Rupiah & Ringgit Kembali Memimpin

Mata uang di Asean kompak menguat.

Dolar Singapura (+0,22%), peso Filipina (+0,41%), baht Thailand (+0,29%), ringgit (+2,34%), dan rupiah menguat 435 poin atau 3,21% ke Rp13.442/US$.

09:06 WIB
Pukul 08.57 WIB: Penguatan Rupiah Kian Tajam. Menguat 409 Poin ke Rp13.478/US$

Rupiah menembus level Rp13.400, diperdagangkan menguat 409 poin atau terapresiasi 2,95% ke Rp13.478 per dolar AS setelah bursa saham dibuka

08:34 WIB
Berikut Sentimen Rupiah Hari Ini

Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Jumat (9/10/2015) merespons sikap Fed yang terkuak dari rilis catatan FOMC meeting.

“Notulensi FOMC meeting tegaskan keraguan, dolar melemah.,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (9/10/2015).

Dikemukakan pesimisme bank sentral AS yang dirilis dini hari, serta kenaikan harga komoditas, berpeluang mengembalikan sentimen positif terhadap rupiah.

Walaupun kenaikan tajam yang dimulai awal minggu ini, ujarnya, bisa terkoreksi tanpa adanya dukungan pasokan dolar tambahan, baik dari investor maupun Bank Indonesia.

Yield SUN10 tahun juga naik mendekati 8,9% hingga kemarin sore, setelah penurunan selama 3 hari berturut-turut tanpa volume yang signifikan.

“BI masih menunjukkan keinginan untuk melihat rupiah yang menguat yang diklaim saat ini masih terlalu lemah dibandingkan nilai wajarnya,” kata Rangga.

Notulensi FOMC meeting menegaskan alasan penundaan kenaikan Fed Rate di September, dengan menyebutkan inflasi yang masih jauh dari target bank sentral AS disebabkan oleh perlambatan perekonomian global.

Hal ini, tambahnya, mendorong rendahnya harga komoditas yang juga didukung oleh kuatnya dolar.

Rangga mengatakan hingga dini hari tadi indeks dolar melemah walaupun hanya tipis. Bahkan setelah jobless claims diumumkan turun ke titik terendah dalam 42 tahun terakhir.

Sementara itu harga minyak melanjutkan penguatannya selain akibat proyeksi produksi minyak AS yang akan turun, didukung juga oleh memanasnya situasi di Syria

08:08 WIB
Pk. 08:00 WIB: Rupiah Dibuka Menguat 292 Poin ke Rp13.595

Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Jumat (9/10/2015) rupiah menguat 292 poin atau 2,1% ke Rp13.595/US$.

 

07:29 WIB
FOMC Nilai Penguatan Dolar AS Bisa Hambat Target Inflasi

Indeks dolar Amerika Serikat pada perdagangan pagi ini, Jumat (9/10/2015) melanjutkan pelemahannya.

Indeks dolar AS seperti dikutip dari Bloomberg, pada perdagangan hari ini, Jumat (9/10/2015) dibuka melemah 0,08% ke 95,240.  Pada Kamis, indeks dolar ditutup melemah 0,19% ke 95,318.

Pada pk. 06:51 WIB, indeks yang menjadi tolok ukur kekuatan dolar AS terhadap 10 mata uang utama tersebut jadi melemah ke 95,245, dan bergerak di kisaran 95,237—95,260.

Dolar melemah setelah bank sentral AS Federal Reserve membuka catatan pertemuan 16—17 September 2015.

Salah satu catatatan tersebut adalah petinggi Fed mengkhawatirkan penguatan dolar atas mata uang utama lainnya, yang bisa menghambat laju inflasi.

“Dolar bisa jadi hambatan dalam mencapat target angka inflasi AS. Dolar telah menguat 6—9 bulan terakhir,” kata Minh Trang, pedagang Valuta Asing Valley Bank seperti dikutip Bloomberg, Jumat (9/10/2015). 

07:05 WIB
Jumat, Indeks Dolar AS Dibuka Melemah 0,08% ke 95,240

Jumat, indeks dolar AS dibuka melemah 0,08% ke 95,240

07:03 WIB
Kamis, Indeks Dolar AS Melemah 0,19% ke 95,318

Kamis, indeks dolar AS melemah 0,19% ke 95,318

06:52 WIB
Rupiah/US$ Diprediksi Lanjutkan Pelemahan

“Rupiah hari ini (9/10/2015) diperkirakan akan bergerak dikisaran 13.700-13.960 dengan kecenderungan melemah,” kata Analis Teknikal Bahana Securities
Muhammad Wafi dalam risetnya.

06:40 WIB
Berikut Prediksi Kurs Tengah BI

NH Korindo Securities Indonesia memperkirakan kurs tengah Bank Indonesia nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Jumat (9/10/2015) bergerak di kisaran Rp Rp13.779- Rp14.000.


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper