Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Terapresiasi, Begini Respons Menko Darmin

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai pergerakan nilai tukar rupiah yang menguat signifikan didorong oleh spekulasi pelaku pasar uang.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution (kiri) didampingi Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. /Antara
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution (kiri) didampingi Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai pergerakan nilai tukar rupiah yang menguat signifikan didorong oleh spekulasi pelaku pasar uang. 

Seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Darmin mengatakan sentimen yang mendorong penguatan rupiah telah bergulir sejak pertengahan September 2015, saat the Fed menunda penaikan tingkat bunga di Amerika Serikat. 

"Bagus kan? Setelah sudah pasti tidak ada kenaikan tingkat bunga the Fed itu sudah benar-benar lebih ke spekulasi itu, psikologis saja," ujar Darmin di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (7/10/2015). 

Menurutnya, spekulasi super dolar sempat mendorong aksi borong sehingga membuat kurs menembus kisaran Rp14.000/US$. 

"Sekarang juga begitu psikologisnya melihat, wah ini menguat, dia bergerak agak cepat," imbuhnya.

Menurutnya, aspek psikologi menjadi sentimen utama penguatan rupiah ke kisaran Rp13.800-13.900/US$. Pada perdagangan hari ini, rupiah memimpin penguatan mayoritas mata uang Asia.

Rupiah sempat terapresiasi 271 poin atau 1,94% ke Rp13.970 per dolar AS pada pukul 10.45 WIB.

"Artinya orang melihat kebijakan-kebijakan yang diambil. Orang melihat macam-macam, bahwa ini serius baik dan membuat orang lebih optimistis, antara lain deregulasi," kata Darmin. 

Selain deregulasi pemerintah dan spekulasi pasar, Darmin menyebut paparan data ekonomi dan pengangguran AS yang tidak sesuai harapan ikut mendorong penguatan nilai tukar rupiah. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper