Bisnis.com, JAKARTA— Kurs rupiah berhasil menguat tajam 0,98% atau 143 poin ke level Rp14.503/US$. Sepanjang hari ini, kurs rupiah bergerak pada level terkuat Rp14.488/US$ dan terlemah Rp14.652/US$. Penguatan rupiah juga seiring dengan menguatnya mata uang di kawasan Asia lainnya.
Johannes Ginting, Kepala Edukasi PT Monex Investindo Futures, mengatakan penguatan rupiah terimbas sentimen positif dari buruknya tenaga kerja AS. Pelaku pasar yang sepertinya sudah pesimistis suku bunga The Federal Reserve akan naik pada Oktober dapat mendorong penguatan rupiah untuk jangka pendek.
Kurs rupiah berhasil menguat tajam 0,98% atau 143 poin ke level Rp14.503/US$. Sepanjang hari ini, kurs rupiah bergerak pada level terkuat Rp14.488/US$ dan terlemah Rp14.652/US$. Penguatan rupiah juga seiring dengan menguatnya mata uang di kawasan Asia lainnya.
Johannes Ginting, Kepala Edukasi PT Monex Investindo Futures, mengatakan penguatan rupiah terimbas sentimen positif dari buruknya tenaga kerja AS. Pelaku pasar yang sepertinya sudah pesimistis suku bunga The Federal Reserve akan naik pada Oktober dapat mendorong penguatan rupiah untuk jangka pendek.
Mata uang di Asia tenggara kompak menguat.
Dolar Singapura (+0,31%), peso Filipina (+0,5%), ringgit Malaysia (+0,98%), baht Thailand (0,08%), rupiah menguat 0,8% atau atau 117 poin ke Rp14.529/US$.
Mata uang di Asia Tenggara kompak menguat.
Dolar Singapura (+0,15%), peso Filipina (+0,43%), ringgit Malaysia (+0,59%), baht Thailand (0,05%), dan rupiah menguat 0,62% ke Rp14.555/US$>
Rupiah menguat 87 poin atau 0,59% ke Rp14.559/US$
"Prospek menguat, namun untuk ke Rp14.500/US$ agak berat, karena merupakan level psikologis. Tembus menguat di bawah 14.500, tunggu paket kebijakan ekonomi jilid III. (Diyakini isinya untuk mengatasi persoalan ekonomi) lebih jangka pendek,” kata Analis Teknikal Bahana Securities Muhammad Wafi saat dihubungi hari ini, Senin (5/10/2015).
Rupiah diperdagangkan di level Rp14.556 per dolar AS saat perdagangan sesi I IHSG berakhir, terapresiasi 90 poin atau 0,61% dari penutupan Jumat.
Kurs tengah Bank Indonesia ditetapkan di Rp14.604 per dolar AS pada Senin (5/10/2015) di saat rupiah menguat paling tajam di Asia Tenggara.
Bank Indonesia menetapkan kurs tengah di Rp14.604 per dolar AS. Nilai tukar tersebut menguat 105 poin atau terapresiasi 0,71% dari kurs Jumat.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) melejit 105 poin pada Senin (5/10/2015).
Data yang diterbitkan BI menempatkan Jisdor level di Rp14.604 per dolar AS, terapresiasi 105 poin atau menguat 0,71% dari kurs Jumat.
Rupiah menguat 91 poin atau 0,62% ke Rp14.555/US$
“(Rupiah menguat terdorong sinyal) minggu ini ada rencana untuk dikeluarkan paket kebijakan jilid 3,” kata Analis Teknikal Bahana Securities Muhammad Wafi saat dihubungi hari ini, Senin (5/10/2015).
Mata uang Asia tenggara mayoritas menguat, hanya baht Thailand yang melemah 0,03%..
Dolar Singapura (+0,08%), peso Filipina (+0,33%), ringgit Malaysia (+0,30%), rupiah menguat 0,61% atau 89 poin ke Rp14.557/US$
Rupiah masih diperdagangkan menguat pada saat bursa saham dibuka, terapresiasi 21 poin atau 0,14% ke Rp14.625 per dolar AS
Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (5/10/2015) ditutup menguat.
“Rupiah masih memiliki ruang penguatan walaupun faktor negatif seperti perlambatan ekonomi serta penurunan harga komoditas masih akan memberikan tekanan di jangka menengah,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (5/10/2015).
Dikemukakan pemangkasan harga BBM oleh Pertamina bisa membantu daya beli.
Rangga mengatakan rupiah menguat setelah dolar kembali melemah di Asia hingga Jumat sore.
Yield SUN juga terlihat kembai turun, walaupun pelemahan tajam masih terlihat di IHSG.
Optimisme terhadap paket kebijakan ekonomi jilid III serta paket kebijakan stabilisasi rupiah BI, ujarnya, mulai meningkat. Walaupun belum signifikan, karena beberapa data ekonomi belum menunjukkan perbaikan. Consumer confidence index September diumumkan kembali turun.
“Data tenaga kerja AS buruk, dollar index melemah,” kata Rangga.
Setelah sempat menguat satu minggu terakhir, indeks dolar akhirnya melemah sejak Jumat malam. Tterutama setelah angka pertambahan tenaga kerja AS non-manufaktur lebih rendah dari pencapaian bulan sebelumnya.
Hal itu juga mendorong yield US Treasury 10 tahun untuk turun di bawah 2%.
“Optimisme kenaikan suku bunga AS menjelang FOMC meeting di akhir Oktober sepertinya belum akan meningkat dalam waktu dekat. Dolar berpeluang melemah hari ini di pasar Asia,” kata Rangga.
Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Senin (5/10/2015) rupiah menguat 9 poin atau 0,06% ke Rp14.637/US$.
Rupiah kemudian berlanjut menguat 10 poin ke 0,07% ke Rp14.636/US$.
Indeks dolar Amerika Serikat pada perdagangan pagi ini, Senin (5/10/2015) menguat tipis.
Indeks dolar AS seperti dikutip dari Bloomberg, pada perdagangan hari ini, Senin (5/10/2015) dibuka menguat 0,03% ke 95,858. Pada Jumat, indeks dolar ditutup melemah 0,37% ke 95,830.
Pada pk. 06:33 WIB, indeks yang menjadi tolok ukur kekuatan dolar AS terhadap 10 mata uang utama tersebut jadi menguat 0,09% ke 95,913, dan bergerak di kisaran 95,855—95,945.
Anjloknya indeks dolar AS pada Jumat, karena investor mempertimbangkan data tenaga kerja AS Jumat yang mengecewakan karena berada di bawah perkiraan, dan mengendurkan harapan Federal Reserve segera menaikkan suku bunganya.
"The Fed sangat tidak mungkin untuk memulai normalisasi kebijakan bulan ini, dan Desember (diprediksi) lemah juga," kata Philip Borkin, Ekonom Senior ANZ Bank Selandia Baru Ltd seperti dikutip Bloomberg, Senin (5/10/2015).
Indeks dolar AS seperti dikutip dari Bloomberg, pada perdagangan hari ini, Senin (5/10/2015) dibuka menguat 0,03% ke 95,858
Jumat, indeks dolar ditutup melemah 0,37% ke 95,830.
NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) memperkirakan kurs tengah Bank Indonesia nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (5/10/2015) bergerak di kisaran Rp 14.690-Rp14.715.
Bloomberg Dollar Index mengemukakan pada Jumat (2/10/2015) rupiah ditutup menguat 45 poin atau 0,31% ke Rp14.646 per dolar AS.