Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA EMAS 3 OKTOBER 2015: Spot Melonjak 22,9 Poin ke Level US$1.136,6. Terdongkrak Laporan Tenaga Kerja AS

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir melonjak pada Jumat (Sabtu pagi WIB), menghentikan penurunan lima sesi berturut-turut setelah laporan ketenagakerjaan AS yang mengecewakan menekan dolar.
Emas Antam/JIBI-Abdullah Azzam
Emas Antam/JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA--Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir melonjak pada Jumat (Sabtu pagi WIB), menghentikan penurunan lima sesi berturut-turut setelah laporan ketenagakerjaan AS yang mengecewakan menekan dolar.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik 22,9 dolar AS, atau 2,06 persen, menjadi menetap di 1.136,6 dolar AS per ounce. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Jumat bahwa ekonomi AS menambahkan 142.000 lapangan kerja pada September, jauh di bawah perkiraan pasar 200.000 lapangan kerja.

Pemerintah juga menurunkan secara tajam kenaikan lapangan kerja untuk Agustus. Data tersebut mendorong para investor mempertimbangkan kembali ekspentasi untuk kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS, yang melemahkan dolar dan mengangkat daya tarik logam mulia.

Para analis menunjukkan bahwa investor akan melupakan kenaikan suku bunga 2015 karena pasar tenaga kerja AS menyusut dengan partisipasi tenaga kerja jatuh ke tingkat terendah 38-tahun. Bank sentral AS telah memantau secara tajam data ketenagakerjaan dan inflasi sebagai dua alat pengukur utama untuk membantu mempengaruhi rencana untuk mulai menaikkan suku bunga pertama dalam hampir satu dekade.

Umumnya, kenaikan suku bunga akan mendorong dolar AS lebih tinggi. Analis mencatat emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti melemahnya dolar AS dapat menjadi positif bagi komoditas yang dihargakan dalam dolar, sementara dolar yang lebih kuat dapat menekan komoditas.

Sementara itu, data AS yang lemah memicu kekhawatiran bahwa pelambatan ekonomi global akan menyeret pertumbuhan nasional, mendorong investor beralih ke logam "safe haven". Data lain pada Jumat menunjukkan pesanan pabrik AS jatuh pada Agustus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper