Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA EMAS: Jelang Data Tenaga Kerja AS, Spot Lanjutkan Koreksi

Harga emas melanjutkan pelemahan selama dua pekan berturut-turut menjelang rilis data non-farm payroll Amerika Serikat untuk September pada malam ini.
Emas melemah/
Emas melemah/

Bisnis.com, JAKARTA- Harga emas melanjutkan pelemahan selama dua pekan berturut-turut menjelang rilis data non-farm payroll Amerika Serikat untuk September pada malam ini.

Pada perdagangan hari ini sampai pukul 13:23 WIB, harga emas Gold Spot terkoreksi 0,25% menjadi US$1.110 per troy ounce, sedangkan harga emas Antam turun 0,36% menjadi Rp574.000 per gram.

Sejak 24 September silam, harga emas gold spot sudah anjlok sebesar 3,72%. Kejatuhan harga emas terjadi setelah beberapa pejabat Federal Reserve (the Fed) termasuk Gubernurnya Janet Yellen terus berusaha menyakinkan pasar  bahwa kenaikan suku bunga tetap terjadi pada tahun ini.

Victor Thianpiriya, Analis Australia & New Zealand Banking Group Ltd. mengatakan data tenaga kerja terutama non-farm payroll (NFP) mungkin akan dijadikan acuan untuk kenaikan suku bunga the Fed pada Oktober atau Desember nanti.

"Jika hasil NFP positif, maka kenaikan suku bunga berpeluang besar terjadi di Oktober, tetapi bila sebaliknya pasar akan kembali menunggu hingga Desember," ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Jumat (2/10/2015).

Namun, terkait data NFP AS bulan lalu masih sulit diprediksi apakah akan positif atau negatif.

Alasannya, data klaim pengangguran AS pada bulan lalu meningkat menjadi 277.000 dibandingkan dengan bulan sebelumnya di 267.000. Apalagi angka itu di bawah ekspektasi pasar yang memprediksi akan berada di level 272.000.

Meskipun begitu, data NFP AS berpeluang positif setelah data ADP Employment pada September menyentuh level 200.000 dibandingkan dengan Agustus yang berada di 190.000.

Untuk data NFP AS September diproyeksikan bergerak naik ke 203.000 dibandingkan dengan Agustus di level 173.000. Secara historis, sudah tiga bulan berturut-turut data NFP AS terus mengalami perlambatan sehingga pelaku pasar condong pesimis terhadap data tenaga kerja AS tersebut.

Dengan berbagai spekulasi terkait kenaikan suku bunga yang masih tidak pasti. Harga emas pada kuartal IV/2015 diprediksi masih akan berada di kisaran US$1.100.

Howie Lee, analis Phillip Futures, mengatakan harga emas akan bertahan di kisaran US$1.100 pada kuartal keempat karena spekulasi kenaikan suku bunga masih terus berlanjut hingga Desember.

"Harga emas sudah mulai melemah pada 24 September setelah Federal Reserve tetap optimistis suku bunga akan naik pada tahun ini. Penurunan harga emas setelah suku bunga dinaikkan tidak akan terlalu dalam," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Sumber : bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper