Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Jatuh Lagi, FED Dituding Jadi Pemicu

Harga minyak dunia jatuh pada Jumat (18/9/2015) atau Sabtu (19/9/2015) pagi WIB, memperpanjang kerugian hari sebelumnya, setelah Federal Reserve menunjukkan keraguannya tentang kekuatan ekonomi global sehingga bank sentral AS itu menunda kenaikan suku bunganya.
Harga minyak mentah Indonesia turun./JIBI
Harga minyak mentah Indonesia turun./JIBI

Bisnis.com, NEW YORK -  Harga minyak dunia jatuh pada Jumat (18/9/2015) atau Sabtu (19/9/2015) pagi WIB, memperpanjang kerugian hari sebelumnya, setelah Federal Reserve menunjukkan keraguannya tentang kekuatan ekonomi global sehingga bank sentral AS itu menunda kenaikan suku bunganya.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate WTI) untuk pengiriman Oktober turun US$2,22  menjadi berakhir di US$44,68  per barel dari penutupan Kamis di New York Mercantile Exchange.

Patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November kehilangan US$1,61  menjadi US$47,47  per barel di perdagangan London.

Federal Reserve mempertahankan suku bunga utamanya tetap mendekati nol pada Kamis, mengutip kekhawatiran tentang bagaimana pelambatan di Tiongkok akan memukul ekonomi Amerika Serikat.

"Tiongkok membebani sisi permintaan. Segala sesuatu yang negatif dari Tiongkok bahkan lebih bearish daripada saya," kata James Williams dari WTRG Economics. "Kami masih di pasar yang kelebihan pasokan oleh sedikitnya 1,5 juta barel per hari." Harga minyak berada di bawah tekanan karena pernyataan The Fed menunjukkan ekonomi global lemah dan inflasi yang rendah.

Harga minyak telah melonjak pada Rabu setelah Departemen Energi AS mengungkapkan penurunan 2,1 juta barel dalam persediaan, memicu harapan peningkatan permintaan di ekonomi terbesar dunia itu.

"Dalam kasus minyak, ekspektasi penurunan produksi AS seharusnya secara teori akan membantu mendukung harga, sekalipun pergerakan naik besar tampaknya tidak mungkin di masa mendatang," kata Fawad Razaqzada, analis di kelompok perdagangan Capital Gain.

Sementara itu, perusahaan jasa minyak Baker Hughes mengatakan pada Jumat bahwa jumlah rig minyak turun untuk pekan kedelapan, sehingga jumlah rig yang beroperasi di AS menjadi 644 rig.

Menurut laporan mingguan Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu, pasokan minyak mentah AS pekan lalu turun 2,1 juta barel menjadi 455,9 juta barel, 93,6 juta barel lebih besar dari satu tahun sebelumnya.

Persediaan di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk kontrak AS, turun 1,9 juta barel menjadi 54,5 juta barel. Sementara itu, produksi minyak mentah AS turun 18.000 barel menjadi 9,117 juta barel per hari pada minggu itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/AFP/XINHUA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper