Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Semen Baturaja: Agustus Pembawa Fulus

Di tengah perlambatan ekonomi dan rendahnya permintaan semen dalam negeri, emiten semen PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. justru mampu menjaga pertumbuhan kinerja.
ilustrasi/bisnis.com
ilustrasi/bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah perlambatan ekonomi dan rendahnya permintaan semen dalam negeri, emiten semen PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. justru mampu menjaga pertumbuhan kinerja.

Sepanjang 8 bulan tahun ini, emiten dengan kode SMBR tersebut mampu membukukan penjualan bersih Rp880,1 miliar atau tumbuh 29% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu Rp682,3 miliar. Penjualan semen naik dari 922.408 ton dari sebelumnya 714.863 ton.

Raphon Prima, analis PT NH Korindo Securities, mengatakan hasil tersebut cukup memuaskan mengingat permintaan industri sedang lemah akibat perlambatan ekonomi. Dia memprediksi penjualan SMBR terus meningkat signifikan hingga 15,4% pada tahun ini menjadi Rp1,4 triliun.

“Kemungkinan ada pemulihan permintaan semen. Selain itu, pasar SMBR cukup stabil di Sumatra Selatan dan ini menjadi faktor utama pertumbuhan penjualan perseroan,” paparnya dalam riset yang dipublikasikan, Rabu (16/9/2015).

Dia menilai, penjualan semen curah SMBR terus meningkat setiap tahun. Hal ini menunjukkan, bahwa permintaan dari industri tetap stabil hingga saat ini.

Pada kuartal II/2015, kontribusi penjualan semen curah perseroan mencapai 46% dari total penjualan. Persentase tersebut terus meningkat sejak 2012 yang saat itu hanya sekitar 30%. Peningkatan penjualan semen curah dinilai sebagai salah satu penopang kinerja SMBR.

“Melambatnya permintaan dari ritel untuk penjualan semen kantongan, terutama dari sektor properti yang lebih lemah dapat diimbangi dengan permintaan dari corporate dalam beberapa proyek di daerah Sumatra Selatan,” katanya.

NH Korindo Securities merekemondasikan beli untuk saham SMBR. Raphon menilai, SMBR cukup kuat dalam menghadapi segala tantangan pada tahun ini, salah satunya, seperti dialami produsen semen lain, harga jual harus diturunkan pada awal tahun ini karena intervensi pemerintah.

PROYEK INFRASTRUKTUR

Sementara itu, PT UOB Kay Hian menilai pertumbuhan penjualan SMBR didorong oleh mulai terealisasinya proyek jalan tol di Sumatra Selatan yang merupakan bagian dari tol Trans-Sumatra dan infrastruktur lain di daerah tersebut menjelang Asian Games 2018.

Tidak hanya penjualan yang meningkat, Semen Baturaja juga mencatat kenaikan laba sepanjang semester I/2015. Laba sebelum pajak SMBR tumbuh 38,64% menjadi Rp203,76 miliar dari perolehan pada periode sama tahun sebelumnya Rp146,96 miliar.

Marwan Halim, analis UOB Kay Hian, mengatakan peningkatan penjualan semen pada Agustus 2015 merupakan dampak dari rendahnya penjualan pada bulan sebelumnya akibat sejumlah faktor seperti Idulfitri dan belum jalannya proyek properti maupun infrastruktur.

Analis PT Mandiri Sekuritas Yudha Gautama memaparkan penjualan semen pada bulan lalu mendorong kinerja penjualan semen sejumlah produsen.

Penjualan semen kantong sak dan grosir (bulk) tumbuh masing-masing 10,2% dan 31,2% pada Agustus 2015 menjadi 4,08 juta ton dan 1,27 juta ton secara tahunan. “Kami yakini ini merupakan dampak realisasi belanja infrastruktur pemerintah,” papar Yudha dalam risetnya, Selasa (15/9/2015).

Sekretaris Perusahaan Semen Baturaja Zulfikri Subli mengatakan meningkatnya penjualan bersih perseroan sepanjang tahun ini juga disumbang dari kenaikan volume penjualan semen pada Agustus 2015.

“Penjualan semen [pada Agustus 2015] tumbuh sebesar 48% menjadi152.782 ton dari periode yang sama tahun lalu sebesar 103.107 ton,” kata Zulfikri.

Dari capaian tersebut, SMBR membukukan penjualan bersih Rp144,2 miliar pada Agustus 2015 atau meningkat 44% dibandingkan dengan Rp100,4 miliar pada periode sama tahun lalu.

Mengacu kepada target perusahaan yang disampaikan pada awal tahun ini, pencapaian penjualan hingga bulan lalu tercatat 51% dari target penjualan Rp1,7 triliun pada tahun ini. Pada tahun ini, penjualan perseroan diharapkan naik 39% dibandingkan dengan Rp1,21 triliun pada 2014.

Raphon menambahkan, setelah mengalami permasalahan produksi pada kuartal II/2014 akibat perawatan pabrik, SMBR telah berhasil menjaga pangsa pasarnya di Sumatra di atas level 10%.

Pangsa pasar Semen Baturaja memang dominan di Pulau Sumatra, khususnya Sumatera bagian Selatan. Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia, penjualan semen di Sumatra turun 3,7% sepanjang Januari-Juli 2015 menjadi 6,56 juta ton dibandingkan dengan 6,81 juta ton pada periode sama 2014.

Secara khusus pada Juli 2015, penjualan semen di Sumatra mencapai 727.430 ton atau turun 3,2% dibandingkan dengan 751.476 ton pada Juli 2014. Di kawasan ini, pangsa pasar semen juga digarap oleh entitas anak PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. yakni PT Semen Padang. []



Kinerja Semen Baturaja: Agustus Pembawa Fulus


Kinerja Semen Baturaja: Agustus Pembawa Fulus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper