Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RIGHTS ISSUE ADHI: Dipatok Rp1.560/Lembar, 3 Sekuritas BUMN Pembeli Siaga

Penerbitan saham baru PT Adhi Karya (Persero) Tbk. dipatok Rp1.560 per lembar dengan tiga sekuritas BUMN menjadi pembeli siaga rights issue tersebut.
Penerbitan saham baru Adhi Karya dipatok Rp1.560 per lembar/ilustrasi
Penerbitan saham baru Adhi Karya dipatok Rp1.560 per lembar/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA-- Penerbitan saham baru PT Adhi Karya (Persero) Tbk. dipatok Rp1.560 per lembar dengan tiga sekuritas BUMN menjadi pembeli siaga rights issue tersebut.

Berdasarkan prospektus ringkas yang dipublikasikan perseroan, Kamis (17/9/2015), pembeli siaga rights issue terdiri dari PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas.

Emiten konstruksi pelat merah berkode saham ADHI tersebut menerbitkan 1,75 miliar lembar saham baru atau 49,4% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Penawaran umum terbatas I (PUT) memiliki nilai nominal Rp100 per lembar.

Setiap pemegang 1.250 saham, berhak memperoleh 1.221 hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dengan harga pelaksanaan Rp1.560/lembar. Total dana yang akan diraih dalam rights issue kali ini mencapai Rp2,74 triliun.

Pemerintah Republik Indonesia sebagai pemegang 51% saham perseroan akan melaksanakan haknya. Pemerintah akan membeli 897,36 juta lembar saham ADHI senilai Rp1,39 triliun.

Proses rights issue akan meminta restu dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 22 September 2015. Jika pemegang saham tidak menyerap rights issue, kepemilikan akan terdilusi 49,4%.

Rencananya, perseroan akan menggunakan dana hasil rights issue utuk pendanaan proyek transportasi masal berbasis rel kereta beserta stasiun dan properti pendukungnya.

Manajemen Adhi Karya berencana untuk membangun light rail transport (LRT) terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. Salah satunya adalah jalur Cibubur-Cawang, Cawang-Dukuh Atas.

Pembangunan proyek LRT beserta properti pendukungnya akan dibangun dengan konsep transit oriented development yang akan dilakukan secara bertahap. Jumlah total kebutuhan dana untuk tahap awal proyek tersebut mencapai Rp9,9 triliun yang akan dibaiayai dari PUT I dan pinjaman perbankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper