Bisnis.com, JAKARTA -- Harga crude palm oil melanjutkan tren penguatan seiring lonjakan harga minyak selama tiga hari perdagangan berturut-turut. Nilai tukar ringgit yang masih berada di level rendah ikut menyokong penguatan harga sawit.
Pada perdagangan hari ini, Selasa (1/9/2015) sampai pukul 14:37 WIB, harga crude palm oil (CPO) di Bursa Malaysia naik 0,55% menjadi 2.002 ringgit per metrik ton, sedangkan harga sawit di Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) naik 1,16% menjadi Rp6.495 per kg.
Pada penutupan perdagangan Senin (31/8), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) melonjak 7,65% menjadi US$48,68 per barel. Jika dilihat dari rebound harga minyak sejak Kamis (27/8), harga minyak WTI sudah melonjak 26,11% dalam tiga hari perdagangan.
David Ng, analis Phillip Futures Sdn. Bhd., mengatakan peluang penguatan harga sawit masih bisa berlanjut untuk jangka pendek.
"Sentimen global yang cukup kuat terutama dari melonjaknya kembali harga minyak dan kedelai menjadi penyokong utama kenaikan harga sawit," ujarnya dalam riset Phillip Futures pada Selasa (1/9).
Namun, reli ini akan terbatas karena fundamental sawit yang masih negatif.
Apalagi, ekspor sawit berpotensi terus menyusut, padahal di sisi lain produksi memasuki musim peningkatan sampai November nanti.
Kemarin, data Intertek menunjukkan ekspor sawit Malaysia pada bulan lalu turun 1,2% menjadi 1,52 juta metrik ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
_1692301785.jpg?w=80&h=80)
