Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA LOGAM: Tertekan Data Manufaktur China

Harga komoditas logam industri langsung anjlok setelah data Purchasing Manager Index Manufacturing China Agustus kemarin anjlok ke level terendah dalam tiga tahun terakhir. Pasar kian khawatir pertumbuhan permintaan logam industri di China menyusut.
Tembaga tertekan data manufaktur China/Reuters
Tembaga tertekan data manufaktur China/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA- Harga komoditas logam industri langsung anjlok setelah data Purchasing Manager Index Manufacturing China Agustus anjlok ke level terendah dalam tiga tahun terakhir. Pasar kian khawatir pertumbuhan permintaan logam industri di China menyusut.

Pada perdagangan hari ini sampai pukul 10:31 WIB, harga nikel pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) memimpin pelemahan setelah anjlok 2,6% menjadi US$9.845 per  metrik ton, sedangkan harga tembaga turun 0,2% menjadi US$5.127 per metrik ton.

Daniel Hynes, Analis Senior Komoditas Australia and New Zealand Banking Group Ltd., mengatakan angka Purchasing Manager Index (PMI) China pada Agustus memang sesuai dengan ekspektasi pasar. Tapi, pasar benar-benar khawatir terkait jumlah ekspor impor China yang lemah. Pasar pun mengkhawatirkan ermintaan logam industri.

"Sebenarnya fundamental logam industri masih berada di rentang yang wajar, tetapi reaksi pasar membuat pergerakan harga menjadi rentan," ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Selasa (1/9/2015).

Hari ini, data PMI Manufaktur China yang dirilis pemerintah berada di level 49,7. Posisi yang masih berada di bawah 50 menandakan manufaktur Negeri Panda masih terkontraksi.

Sementara itu, PMI Manufaktur China yang resmi versi Caixin Media dan Markit Economic pada Agustus ini berada di level 47,3. Angka itu tidak jauh dengan proyeksi lembaga riset independen itu yang memproyeksikan PMI China di 47,1.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper