Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perubahan Cuaca Ekstrem, Produksi Jagung AS Kian Terancam

Proyeksi produksi jagung di Amerika Serikat kembali dipangkas. Penyebabnya adalah kondisi perubahan cuaca yang drastis dari curah hujan tinggi menjadi kekeringan sehingga tanaman jagung rentan rusak.

Bisnis.com, CHICAGO -- Proyeksi produksi jagung di Amerika Serikat kembali dipangkas. Penyebabnya adalah kondisi perubahan cuaca yang drastis dari curah hujan tinggi menjadi kekeringan sehingga tanaman jagung rentan rusak.

Kelli Basset, Ahli Agronomi Seednaker Dupont Pioner, mengatakan beberapa tanaman jagung banyak yang mati muda karena perubahan cuaca yang drastis tersebut.

Sebelumnya, pada Juni dan Juli kawasan perkebunan jagung di Amerka Serikat (AS) dilanda curah hujan yang tinggi hingga menyebabkan banjir. Lalu, pada Agustus cuaca langsung mengering drastis dan mengancam tanaman pertanian termasuk jagung.

United Stated Department of Agriculture (USDA) pun mengatakan hasil panen jagung tahun ini akan jatuh 1,3% menjadi 168,9 bushel per hektar dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 171 bushel per hektar.

Morgan Stanley pun dalam laporannya menilai proyeksi USDA saat ini masih terlalu tinggi. Pasalnya, USDA disebut tidak memperhitungkan dampak dari cuaca kering pada Agustus kemarin.

"Produksi USDA tampaknya cenderung turun dari Januari sampai sekarang karena masih banyak area produksi jagung yang berisiko," ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Selasa (1/9).

Marketing Adviser Pro Farmer pun memproyeksikan dari produksi jagung sebesar 81,1 juta bushel setidaknya hanya 13,68 juta bushel yang bisa dipanen. Pasalnya, perubahan cuaca ekstrim berpotensi besar merusak tanaman.

Pada perdagangan hari ini sampai pukul 10:01 WIB, harga jagung berjangka di Chicago Board of Trade (CBOT) terkoreksi 0,6% menjadi US$3,7 per bushel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Sumber : bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper