Bisnis.com, JAKARTA— Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Senin (31/8/2015) rupiah melemah 10 poin atau 0,07% ke Rp13.993 /US$.
Bagaimana pergerakan rupiah selanjutnya? Ikuti lajunya secara live hingga penutupan.
Kurs rupiah pada perdagangan spot hari ini, Senin (31/8/2015) ditutup melemah 0,60% atau 84 poin ke level Rp14.067/US$. Sepanjang hari ini, rupiah bergerak pada level terkuat Rp13.993/US$ dan terlemah Rp14.071/US$. Sepekan terakhir, rupiah terus tertekan di level Rp14.000/US$.
Mata uang Asean mayoritas melemah, hanya ringgit Malaysia yang menguat (+0,08%).
Mata uang lainnya melemah, yaitu dolar Singapura (-0,33%), peso Filipina (-0,1%), baht Thailand (-0,14%), dan rupiah melemah 0,45% ke Rp14.045/US$
Rupiah merosot 60 poin atau terdepresiasi 0,43% ke Rp14.043 per dolar AS setelah perdagangan di bursa memasuki jeda siang.
Kurs tengah Bank Indonesia ditetapkan di Rp14.027 per dolar AS pada Senin (31/8/2015).
Bank Indonesia hari ini menetapkan kurs tengah di Rp14.027 per dolar AS, terdepresiasi 16 poin atau 0,11% dari kurs tengah Jumat.
Kurs jual dolar AS ditetapkan di Rp14.097 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.957 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan beli menipis ke Rp140 per dolar AS.
Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) melemah 16 poin pada Senin (31/8/2015) di tengah tekanan sentimen The Fed.
Data yang diterbitkan BI pagi ini menempatkan Jisdor di Rp14.027 per dolar AS, terdepresiasi 16 poin atau turun 0,11% ke Rp14.027 per dolar AS.
Kurs Jisdor melemah di tengah kenaikan kurs safe haven dan pelemahan mata uang negara ekonomi berkembang. Yen, krona, dan pound menguat, sedangkan won, baht, dan dolar Australia merosot.
Rupiah masih tertekan setelah perdagangan di bursa dibuka, terdepresiasi 0,36% atau melemah 50 poin ke Rp14.033 per dolar AS
Bisnis.com, JAKARTA— Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Senin (31/8/2015) rupiah melemah 10 poin atau 0,07% ke Rp13.993 /US$.
Bagaimana pergerakan rupiah selanjutnya? Ikuti lajunya secara live hingga penutupan.
Indeks dolar Amerika Serikat pada perdagangan pagi ini, Senin (31/8/2015) kembali ke level 95, setelah sempat menguat di awal perdagangan.
Indeks dolar AS seperti dikutip dari Bloomberg, pada perdagangan hari ini, Senin (31/8/2015) dibuka menguat 0,06% ke 96,162. Pada Jumat, indeks dolar ditutuo menguat 0,52% ke 96.106.
Pada pk. 06:06 WIB, indeks jadi berbalik melemah 0,12% ke 95,995, dan bergerak di kisaran 95,958—96,174.
Mata uang dolar pulih dari level terendah tujuh bulan, setelah aksi jual saham di bursa global mereda dan data menunjukkan ekonomi AS membaik.
Namun pasar mempertanyakan kemungkinan bank sentral AS Federal Reserve untuk menaikkan suku bunganya tahun ini, setelah dikaitkan dengan volatilitas pasar keuangan setelah China mendevaluasi yuan.
Pasar saat ini investor menunggu data nonfarm payroll yang dirilis pada 4 September untuk menjadi dasar pertimbangan bagi Fed, dalam merealisasikan rencana kenaikan Fed Rate pada rapat yang digelar pada 16—17 September 2015.
"Banyak informasi baru bagi Fed. Ini akan menarik untuk melihat apakah mereka mengambil langkah mundur terkait rencana kenaikan suku bunga," kata Lennon Sweeting, Broker USForex Inc seperti dikutip Bloomberg, Senin (31/8/2015).
NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) memperkirakan kurs tengah Bank Indonesia nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (31/8/2015) bergerak pada rentang Rp14.035-Rp14.100.
Senin, indeks dolar AS dibuka menguat 0,06% ke 96,162
Indeks dolar AS Jumat ditutup menguat 0,52% ke 96,106.
Bloomberg Dollar Index mengemukakan pada Jumat (28/8/2015) rupiah ditutup menguat 7 poin atau 0,05% ke Rp13.983 per dolar AS.