Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasca Penurunan Suku Bunga China, Harga Logam Industri Kompak Anjlok

Komoditas logam kembali anjlok setelah kebijakan stimulus moneter China kemarin disebut semakin memperlihatkan permintaan dari Negeri Tirai Bambu akan menyusut.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, HONG KONG -- Komoditas logam kembali anjlok setelah kebijakan stimulus moneter China kemarin disebut semakin memperlihatkan permintaan dari Negeri Tirai Bambu akan menyusut.

Pada perdagangan hari ini sampai pukul 15:31 WIB, harga tembaga pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) turun 0,8% menjadi US$5.024 per ton, sedangkan harga tembaga berjangka di New York Commodity Exchange (Comex) turun 1,37% menjadi US$2,26 per pon. Lalu, harga logam industri lainnya seperti timah, nikel, aluminium, dan seng rata-rata anjlok hingga 1%.

Mark Pervan, Kepala Riset Komoditas Australia & New Zealand Banking Group Ltd., mengatakan kebijakan stimulus moneter dari China itu memang akan memperbaiki ekonomi makronya, tetapi tidak untuk sisi permintaan komoditas.

"Pasar sempat merespons positif kebijakan itu kemarin, tetapi tampaknya memang sifatnya terbatas dan harga logam industri kembali ke jalurnya kembali," ujarnya seperti dilansir Bloomberg, Rabu (26/8/2015).

Kebijakan stimulus China itu menjadi pertanda bahwa kondisi perekonomian Negeri Tirai Bambu itu jauh dari pemulihan. Pasar kian khawatir permintaan komoditas dari negara konsumen terbesar itu terus menyusut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Editor : Saeno
Sumber : bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper