Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Komoditas Kian Terpuruk, Jatuh Ke Level Terendah Dalam 16 Tahun Terakhir

Harga komoditas jatuh ke level terendah dalam 16 tahun terakhir seiring dengan ambruknya pasar modal global dan valuta asing emerging market.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, SINGAPURA -- Harga komoditas jatuh ke level terendah dalam 16 tahun terakhir seiring ambruknya pasar modal global dan valuta asing emerging market.

Perlambatan ekonomi China masih menjadi faktor utama yang mendorong jatuh harga minyak sampai logam.

Pada perdagangan hari ini sampai pukul 14:07 WIB, harga Index Bloomberg Commodity anjlok 1,69% menjadi 86,31. Sepanjang semester II/2015, bloomberg komoditas indeks itu sudah ambruk 14,99%.

Mark Keenan, Kepala Riset Komoditas untuk Asia, mengatakan sentimen di sektor komoditas sangat negatif dan kompleks. "Pasar terus terganggu dengan kekhawatiran pasokan yang kian menumpuk," ujarnya seperti dilansir Bloomberg, Senin (24/8/2015).

Harga bahan baku yang terus menyusut membuat produksi semakin menggeliat sehingga pasokan global menjadi kian tinggi.

Surplus pasokan pun diperparah dengan perlambatan ekonomi China ke level terendah sejak 1990 sehingga permintaan dari negara konsumen komoditas terbesar itu berkurang.

Ric Spooner, analis CMC Market Asia Pty., mengatakan kondisi ini didorong kejatuhan pasar modal China yang membuat pasar berasumsi perlambatan ekonomi China terus berlanjut. Kondisi itu secara langsung pun akan berimbas kepada harga komoditas.

"Potensi risiko sekarang tampaknya terus meningkat," ujarnya.

Pada perdagangan hari ini, harga minyak dunia terus terpuruk 3,36% menjadi US$39,09 per barel, sedangkan tembaga berjangka di New York anjlok 2,65% menjadi US$2,23 per pon atau US$4.800 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Editor : Saeno
Sumber : bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper