Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Reksa Dana Indeks dan ETF Bisa Menguat di Akhir Tahun

Kinerja reksa dana indeks dan reksa dana yang dapat diperdagangkan di bursa saham (exchange traded fund/ETF) diprediksi berpotensi menguat di akhir tahun. Sepanjang tahun ini, kinerja indeks dan ETF masih lebih unggul dibandingkan dengan reksa dana saham.
Tahun ini sedang ada musim pemilihan kepala daerah. Peralihan kepala daerah bisa jadi mengganggu kegiatan proyek infrastruktur. /Bisnis
Tahun ini sedang ada musim pemilihan kepala daerah. Peralihan kepala daerah bisa jadi mengganggu kegiatan proyek infrastruktur. /Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja reksa dana indeks dan reksa dana yang dapat diperdagangkan di bursa saham (exchange traded fund/ETF) diprediksi berpotensi menguat di akhir tahun. Sepanjang tahun ini, kinerja indeks dan ETF masih lebih unggul dibandingkan dengan reksa dana saham.

Berdasarkan data Infovesta Utama, kinerja sejumlah reksa dana indeks dan ETF sepanjang Januari-Juli 2015 sebagian besar masih di atas kinerja rerata reksa dana saham yang sekitar -11,59%.

Untuk reksa dana ETF, sebut saja Premier ETF Sri Kehati yang mencatat return -7,52%, Premier ETF Indonesia Financial -8,42%, Premier ETF Syariah JII -6,87%, Premier ETF Indonesia Consumer -7,40%, Premier ETF IDX30 -7,91% dan Premier ETF LQ-45 -8,69%. Sedangkan, untuk Premier ETF SMINFRA18 mencatat kinerja -11,27%.

Sementara, untuk reksa dana indeks a.l Kresna Indeks 45 dengan return -6,98%, Danareksa Indeks Syariah -6,55%, Reksa Dana Indeks Kresna IDX30 -6,90%, dan dan Reksa Dana Indeks CIMB Principal Index IDX30 -7,78%. Sedangkan RD Indekx RHB OSK LQ45 Tracker tercatat -9,16%, Batavia LQ45 Plus 09,56% dan PG Indeks Bisnis-27 mencatat kinerja -12,62%.

Vilia Wati, analis PT Infovesta Utama mengatakan meski saat ini masih tercatat negatif seiring anjloknya kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG), kinerja reksa dana indeks dan ETF berpotensi menguat akhir tahun. Meski demikian, dalam perjalanannya potensi bursa saham tertekan masih terbuka akibat belum adanya sentimen positif jangka pendek.

“Dibandingkan dengan rerata reksa dana saham, kinerja indeks dan ETF mayoritas mash unggul secara ytd hingga akhir Juli,” kata Vilia kepada Bisnis.com, Selasa (11/8/2015).

Terkait, kinerja PG Indeks Bisnis-27 yang tercatat tergerus paling dalam, dia mengatakan hal ini dikarenakan kinerja indeks acuannya yaitu indeks Bisnis-27 yang juga mengalami koreksi terdalam dibandingkan dengan indeks saham lain yang menjadi indeks acuan reksa dana indeks.

Sepanjang Januari-Juli, kinerja indeks Bisnis 27 tercatat -12,41% atau paling anjlok dibandingkan dengan indeks lainnya.

Achfas Achsien, Chief Investment Officer PT PG Asset Management mengatakan pertumbuhan sektor riil dan properti yang stagnan cenderung melemah pada semester I/2015 merupakan salah satu faktor belum memuaskannya kinerja indeks Bisnis 27.

Untuk semester II/2015, dia menilai dibutuhkan stimulus dari pemerintah dan stake holder terkait untuk mendorong perekonomian sehingga pada akhirnya bisa mendorong kinerja emiten.

“Kita lihat dulu realisasi anggaran, kebijakan pemerintah, harus ada pelonggaran di sana sini. Jadi, semester II sangat tergantung pada stimulus, apa bunga bisa diturunkan, dan sebagainya.”

Selain stimulus pemerintah, sentimen global dan konsumsi dalam negeri juga diharapkan bisa menopang kinerja indeks Bisnis 27. Terkait realisasi proyek infrastruktur pemerintah, Achfas masih sedikit khawatir realisasi proyek akan tertahan.

Menurutnya, tahun ini sedang ada musim pemilihan kepala daerah. Peralihan kepala daerah bisa jadi mengganggu kegiatan proyek infrastruktur. []

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper