Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Rabu (5/8/2015) dalam tekanan .
“Hari ini, selain dollar index yang menguat di pasar global, rilis GDP kuartal II/2015 yang diperkirakan turun ke 4,6% YoY berpeluang menambah sentimen negatif terhadap rupiah,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (5/8/2015).
Dikemukakan indeks dolar kembali menguat hingga dini hari tadi, setelah angka factory orders AS diumumkan di atas perkiraan.
Di sisi lain, walaupun kesepakatan antara Yunani dan pemberi kredit terhadap beberapa sisa syarat utang akan tercapai dalam waktu dekat, euro melemah merespons angka inflasi produsen Jerman yang memburuk.
“Angka neraca perdagangan AS ditunggu malam nanti, diperkirakan melebar defisitnya,” kata Rangga.
Sementara itu, ujarnya, rupiah berhasil menguat hingga Selasa sore. Namun sentimen pelemahan sepertinya belum akan hilang sepenuhnya.
Hari ini, indeks dolar menguat, dan rilis PDB Indonesia kuartal II/2015 diperkirakan turun, sehingga berpeluang menambah sentimen negatif terhadap rupiah.
“Consumer Confidence Index di Juli yang turun bisa mengurangi optimisme yang naik, bahwa perekonomian dapat membaik di semester II/2015,” kata Rangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=300&h=221)
