Bisnis.com, JAKARTA—Rupiah terapresiasi 0,21% atau naik 29 poin pada penutupan perdagangan pasar spot ke Rp13.510 per dolar AS.
Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Senin (3/8/2015) rupiah menguat 25 poin atau 0,18% ke Rp13.514/US$.
Pada pk. 08:01 WIB, rupiah makin kokoh, menjadi menguat 29 poin atau 0,21% ke Rp13.510/US$.
Rupiah terapresiasi 0,21% atau 29 poin pada penutupan perdagangan pasar spot ke Rp13.510 per dolar AS.
Rupiah menguat 0,27% ke Rp13.503/US$.
“Rupiah menguat. Pelaku pasar merespons data AS di akhir pekan yang di bawah ekspektasi. (Hal ini menyebabkan) nilai tukar dolar (negatif), dan rupiah mengambil keuntungan dari situ,” kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada saat dihubungi hari ini, Senin (3/8/2015).
Seperti diketahui consumer sentiment AS turun ke 93,1 dari 96,1 di Juli. Selain itu employment cost index AS di kuartal II/2015 naik hanya 0,2% MoM, atau kenaikan terendah semenjak 1982.
Kurs tengah Bank Indonesia melemah ke Rp13.492 per dolar AS pada Senin (3/8/2015), mendekati rupiah di pasar spot.
Situs resmi Bank Indonesia, bi.go.id, menempatkan kurs tengah BI di Rp13.492 per dolar AS. Nilai tukar tersebut melemah 0,08% atau 11 poin dari kurs Rp13.481 yang ditetapkan pada Jumat
Penguatan rupiah semakin menipis menjelang jeda siang bursa, rupiah terapresiasi 0,21% atau menguat 28 poin ke Rp13.511 per dolar AS.
Jakarta Interbank Spot Dollar Rate melanjutkan depresiasi pada Senin (3/8/2015) di saat rupiah menguat di pasar spot.
Data yang diterbitkan BI pagi ini menempatkan Jisdor pada Rp13.492 per dolar AS, terdepresiasi 11 poin atau melemah 0,08% dari Rp13.481 per dolar AS yang ditetapkan Jumat.
Mata uang di Asia Tenggara mayoritas melemah.
Dolar Singapura (-0,05%), ringgit Malaysia (-0,08%), baht Thailand (-0,12%).
Mata uang yang menguat adalah peso Filipina (+0,14%), dan rupiah menguat 0,33% ke Rp13.494.
Rupiah telah menguat 0,32% atau 44 poin ke level Rp13.495 per dolar AS ketika perdagangan di bursa saham dibuka
Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (3/8/2015) masih dalam tekanan .
“Pelemahan rupiah bisa bertahan minggu ini, walaupun hari ini bisa berkurang,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (3/8/2015).
Dikemukakan rupiah semakin tertekan, hingga menyentuh level terlemahnya yang baru di kisaran 13.500 pada Jumat sore, setelah dolar menguat terhadap seluruh mata uang di Asia.
“Penguatan dollar index yang mulai berakhir, diharapkan dapat mengurangi tekanan pelemahan terhadap rupiah,” kata Rangga.
Dikemukakan mayoritas data ekonomi AS yang diumumkan Jumat malam gagal mempertahankan harapan kenaikan suku bunga yang meninggi di pasar, sejak rilis FOMC meeting di tengah minggu lalu.
Hal itu langsung menekan indeks dolar, dan yield US Treasury dengan tenor 10 tahun yang yield-nya anjlok hingga 2,1%.
Dimulai kembalinya pembicaraan dana talangan lanjutan untuk Yunani, juga membangkitkan optimisme di pasar global, sehingga mengurangi permintaan aset dolar.
“Pagi ini ditunggu angka Caix China PMI Manufacturing,” kata Rangga.
Sementara itui, angka inflasi Juli yang akan dirilis BPS siang ini, diperkirakan turun ke kisaran 7,1% YoY. Walaupun belum tentu direspons positif oleh investor.
“Perhatian terhadap data akan langsung beralih ke angka GDP kuartal II/2015, yang datang tengah minggu. Diperkirakan lebih buruk dari kuartal I/2015,” kata Rangga.
Indeks dolar Amerika Serikat pada perdagangan pagi ini, Senin (3/8/2015) melemah.
Indeks dolar AS seperti dikutip dari Bloomberg, pada perdagangan hari ini, Senin (3/8/2015) dibuka turun 0,13% ke 97,212.
Pada pk. 07:34 WIB, indeks jadi melemah 0,03% ke 97,307, dan bergerak di kisaran 97,208—97,70.
Bloomberg Dollar Index mengemukakan pada Jumat (31/7/2015) rupiah melemah 81 poin atau 0,6% ke Rp13.539/US$.
Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Jumat (31/7/2015) rupiah menguat 25 poin atau 0,18% ke Rp13.514/US$.
Pada pk. 08:01 WIB, rupiah makin kokoh, menjadi menguat 29 poin atau 0,21% ke Rp13.510/US$.
Bagaimana pergerakan rupiah selanjutnya? Ikuti lajunya secara live hingga penutupan.