Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) tidak mampu mempertahankan momentum penguatan, ditutup terkoreksi tipis 0,05% atau 2,35 poin ke level 4.800,18.
Indeks pagi tadi dibuka melemah 0,51% kemudian sempat berbalik menguat hingga 0,27% pada awal sesi II.
Indeks naik 0,24% atau 11,31 poin ke level 4.813,84 pada jeda siang, berbalik menguat setelah terkoreksi pada pembukaan.
IHSG tidak mampu mempertahankan momentum penguatan, ditutup terkoreksi tipis 0,05% atau 2,35 poin ke level 4.800,18.
Indeks pagi tadi dibuka melemah 0,51% kemudian sempat berbalik menguat hingga 0,27% pada awal sesi II.
IHSG masih bergerak di zona hijau pada awal sesi II, naik 0,24% atau 11,34 poin ke level 4.813,87 pada pukul 13.33 WIB.
IHSG naik 0,24% atau 11,31 poin ke level 4.813,84 pada jeda siang, berbalik menguat setelah terkoreksi pada pembukaan.
IHSG bergerak tipis di atas level penutupan kemarin pada pukul 11.07 WIB, menguat 0,05% ke level 4.804,81.
Indeks Vietnam anjlok 1,32%, indeks KLCI Malaysia turun 0,1%, indeks Straits Times turun 0,18%, sedangkan indeks SET Thailand turun 0,35%.
Indeks harga saham gabungan langsung terkoreksi 0,51% ke level 4.778,04 pada pembukaan perdagangan
"IHSG (akhir pekan) naik signifikan. Bahkan hampir mengalami kenaikan 2%. Maraknya rilis kinerja emiten yang mengalami perlambatan, tampaknya tidak terlalu berpengaruh pada pelaku pasar yang gencar melancarkan aksi belinya. Memanfaatkan pelemahan sehari sebelumnya. Harapan kami akan tertutupinya utang gap 4.754-4.771 terjadi, dengan lonjakan kenaikan IHSG di akhir pekan. Saham-saham big caps yang sebelumnya berada di teritori merah kembali masuk ke zona positif a.l UNVR, AALI, GGRM, HMSP, BBCA. Kami melihat tampaknya penurunan kinerja emiten telah diantisipasi atau price in. Pelaku pasar seharusnya (menyadari) kondisi saat ini mengalami perlambatan di semua bidang, sehingga adalah mimpi jika mengharapkan adanya emiten yang akan bertumbuh signifikan. Jikapun ada maka kemungkinan tidak akan banyak dan tentunya emiten tersebut melakukan langkah efisiensi yang luar biasa untuk dapat menghasilkan laba yang bertumbuh signifikan," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) Reza Priyambada dalam risetnya