Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengakhiri pergerakan di level tertinggi harian, pada Jumat (31/7/2015) ditutup melonjak 1,91% ke level 4.802,53.
Sepanjang sepanjang sesi I indeks terus melaju dan ditutup menguat 1,33% atau 62,60 poin pada jeda siang.
IHSG pada pembukaan menguat 9,17 poin atau 0,19% ke 4.721,66.
IHSG mengakhiri pergerakan di level tertinggi harian, ditutup melonjak 1,91% ke level 4.802,53.
IHSG melanjutkan penguatan tajam di awal sesi II, naik 1,38% atau 65,13 poin ke level 4.777,62 pada pukul 14.05 WIB.
Investor mulai aktif mengumpulkan saham mengantisipasi pembalikan tren IHSG. Asing net buy Rp6,86 miliar sepanjang sesi I.
“IHSG sesi I menguat 62,60 poin. (Investor asing) net buy Rp6,86 miliar. Mulai terlihat akumulasi (saham),” kata William Surya Wijaya, Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities
IHSG terus melaju sepanjang sesi I dan telah menguat 1,33% atau 62,60 poin pada jeda siang.
IHSG menguat semakin tajam menjelang jeda siang, telah naik 1,22% atau 57,39 poin ke level 4.769,88 pada pukul 10.57 WIB.
Pada sekitar waktu yang sama, indeks acuan lain di bursa Asia Tenggara bergerak variatif. Indeks Vietnam naik 0,47%, indeks KLCI naik 0,67%, sedangkan indeks Thailand menguat 0,83%. Di sisi lain, indeks Strait Times Singapura anjlok 1,31%
IHSG melejit 1,1% ke 4.764,49.
(Sentimen utama penggerak IHSG) dari laporan keuangan. Investor sudah mengkalkulasi laporan keuangan terburuk, atau sesuai ekspektasi atau tidak,” kata Analis Indo Premier Securities Ikhsan Binarto saat dihubungi hari ini, Jumat (31/7/2015).
Indeks Bisnis27 dibuka menguat 0,21% ke 391,69
Jakarta Islamic Index (JII) pada perdagangan hari ini, Jumat (31/7/2015) dibuka menguat 0,3% ke 630,78.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (31/7/2015) menguat 9,17 poin atau 0,19% ke 4.721,66.
Bursa Eropa menguat, setelah sejumlah emiten merilis pendapatan yang lebih baik dari perkiraan.
Bursa Amerika Serikat bergerak tipis , setelah rilis sejumlah laba emiten mengimbangi kekecewaan pasar atas kinerja Facebook Inc dan Procter & Gamble Co.
Indeks harga saham emiten asal Indonesia yang diperdagangkan di bursa Amerika Serikat I Shares MSCI Indonesia ETF (EIDO) pada penutupan perdagangan Kamis atau Jumat pagi WIB melemah.
Aksi jual kembali terjadi, setelah rebound sehari kemarin. Sebelumnya indeks EIDO tertekan selama delapan hari perdagangan.
Indeks EIDO pada penutupan perdagangan Kamis (30/7/2015) melemah 0,54% ke level 22,01.
“Bak rollercoaster, laju IHSG sesaat di atas tidak lama kemudian sudah berada di zona merah. Pelaku pasar kembali banyak yang melancarkan aksi jualnya. Penguatan laju bursa saham AS dan Eropa kurang dapat membuat laju IHSG untuk tetap berada di zona hijaunya. Meski masih ada saham-saham yang bertahan dalam zona positifnya namun, juga diimbangi dengan maraknya saham berkapitalisasi besar yang berada di urutan saham top loser a.l UNVR, AALI, INTP, BBRI, BBNI, dan lainnya. Akibatnya IHSG pun terseret dalam pusaran negatif. Di sisi lain, meski kami mengharapkan adanya kenaikan namun, kekhawatiran akan potensi terjadinya penurunan seiring rilis kinerja para emiten benar terjadi. Meski asing mencatatkan aksi beli, namun rupiah yang kembali mendekam di zona merah. Transaksi asing kembali nett buy. Dari net buy Rp 366,64 miliar menjadi net buy Rp 286,24 miliar,” kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada dalam risetnya.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Kamis (30/7/2015) melemah 0,18% atau 8,629 poin ke 4.712,49.
IHSG tertekan di tengah musim laporan keuangan, dan optimisme Federal Reserve terkait data tenaga kerja dan perumahan yang bisa mendukung bank sentral untuk menaikkan suku bunga