Bisnis.com, JAKARTA—Nilai tukar rupiah berakhir melemah tipis di pasar spot, terdepresiasi 2 poin atau 0,01% ke Rp13.458 per dolar AS. Mata uang rupiah tetap tertekan meski hari ini sempat dua kali berbalik tajam ke zona hijau yang menandakan intervensi Bank Indonesia.
Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Kamis (30/7/2015) rupiah melemah 4 poin atau 0,03% ke Rp13.460/US$.
Pada pk. 08:00 WIB, rupiah jadi turun 11 poin atau 0,08% ke Rp13.467/US$.
Rupiah berakhir melemah tipis di pasar spot, terdepresiasi 2 poin atau 0,01% ke Rp13.458 per dolar AS. Mata uang Garuda tetap tertekan meski hari ini sempat dua kali berbalik tajam ke zona hijau yang menandakan intervensi Bank Indonesia.
“Diperkirakan rupiah ditutup positif, tapi masih di atas Rp13.400. Karena kemarin menguat (9 poin). (Potensi menguat hari ini, karena) yakin bank sentral (Indonesia akan melakukan) intervensi rupiah,” kata Analis Teknikal Bahana Securities Muhammad Wafi saat dihubungi hari ini, Kamis (30/7/2015).
Rupiah kembali tertekan setelah sempat berbalik menguat 0,05% atau 7 poin ke Rp13.449 per dolar AS pada sekitar pukul 13.00
Mata uang Garuda diperdagangkan melemah 0,11% atau turun 15 poin ke Rp13.471 per dolar AS pada pukul 13.41 WIB.
Adapun dolar semakin perkasa di perdagangan pasar spot. Indeks dolar telah menguat 0,44% ke 97,406 pada pukul 13.31 WIB.
Kurs tengah Bank Indonesia kembali melemah pada Kamis (30/7/2015), turun 24 poin ke Rp13.468 per dolar AS.
Rupiah merosot 12 poin atau melemah 0,09% ke Rp13.468 per dolar AS pada jeda siang bursa saham
Rupiah diperdagangkan melemah 0,11% atau turun 15 poin ke Rp13.471 per dolar AS pada pukul 10.17 WIB.
Mata uang Asia Tenggara kompak melemah di saat dolar merespons positif pernyataan Federal Reserve.
Dolar Singapura (-0,06%), peso Filipina (-0,25%), ringgit Malaysia (-0,1%), baht Thailand (-0,37%), dan rupiah melemah 0,06% ke Rp13.464/US$
Tekanan terhadap rupiah berlanjut saat bursa saham dibuka. Rupiah terdepresiasi 12 poin atau 0,09% ke Rp13.468
Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi tekanan kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Kamis (30/7/2015) berlanjut.
“Paling tidak hingga September, dengan harapan kenaikan suku bunga the Fed yang meninggi, tekanan pelemahan rupiah diperkirakan masih akan terjaga,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (30/7/2015).
Buyback Antam naik 1.000 ke Rp469.000/gram
Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Kamis (30/7/2015) rupiah melemah 4 poin atau 0,03% ke Rp13.460/US$.
Pada pk. 08:00 WIB, rupiah jadi turun 11 poin atau 0,08% ke Rp13.467/US$.
Indeks dolar AS dibuka menguat 0,13% ke 97,106
Indeks dolar AS ditutup menguat 0,21% ke 96,976, di saat bank sentral AS belum mensinyalkan kapan tepatnya Fed Rate dinaikkan pada tahun ini.
Penguatan indeks dolar jadi sentimen negatif bagi pergerakan rupiah.
Rupiah menguat 9 poin atau 0,07% ke Rp13.456/US$ pada penutupan perdagangan Rabu (29/7/2015).
Bagaimana pergerakan rupiah hari ini, Kamis (30/7/2015), setelah bank sentral AS masih bersikap dovish, dan belum ada kejelasan jadual kenaikan Fed Rate.