Bisnis.com, JAKARTA— Harga obligasi rebound pada awal perdagangan, Kamis (30/7/2015) dan price masih berada di bahwa 100%.
Data dari Bloomberg menyebutkan harga obligasi pemerintah bertenor 10 tahun seri FR 56, pada hari ini, Kamis (30/7/2015), pk. 11:03 WIB menguat 0,05 basis poin atau 0,05% ke 98,959%.
Sementara itu yield turun 0,07 basis poin atau 0,08% ke 8,52.
“(Hari) ini pasar obligasi potensi flat ,” kata Maximilianus Nico Demus. L, Fixed Income Analyst, Samuel Sekuritas Indonesia dalam risetnya yang deterima hari ini, Kamis (30/7/2015).
Prediksi tersebut, setelah mempertimbangkan hasil FOMC, usai bank sentral Amerika Serikat melakukan rapat dua hari.
“Para pelaku pasar dan investor tertuju kepada data inflasi yang akan ke luar hari Senin,” kata Nico.
Pasar, tambahnya, juga memperhatikan gerak yield US Treasury yang akan memberikan pengaruh terhadap obligasi dalam negeri.
Dikemukakan The Fed makin optimistis, dibandingkan pernyataan bulan lalu, terhadap kinerja pasar tenaga kerja. Hal itu membuat peluang kenaikan suku bunga di bulan September menjadi meninggi. Dini hari tadi terlihat dari kenaikan dollar index dan juga yield US Treasury.
Sebelumnya, di tengah penantian hasil FOMC, total transaksi obligasi dan total frekuesi turun di bandingkan hari sebelumnya.
“Para pelaku pasar dan investor menanti hasil FOMC tersebut, sehingga menahan transaksi mereka di pasar,” kata Nico.
Total transaksi di dominasi oleh obligasi berdurasi kurang dari 1 tahun, didominasi obligasi PBS 8 yang akan jatuh tempo. Sisanya merata di semua tenor dari kurang 1 tahun hingga 25 tahun tahun.
Laju obligasi pemerintah tenor 10 tahun seri FR56
Tanggal | Harga (%) | Yield |
Pk. 11:03 WIB (30 Juli) | 98,959 (+0,05/+0,05%)
| 8,520 (-0,07/-0,08%)
|
29 Juli | 98,909 (-0,379/-0,38%)
| 8,526 (+0,54/+0,63%)
|
Sumber: Bloomberg, 2015
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel