Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Astra Internasional (ASII) Merosot, Ini Penyebabnya

Raksasa otomotif PT Astra International Tbk. (ASII) membukukan laba bersih sebesar Rp8,05 triliun pada semester I/2015, turun 18% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp9,82 triliun dengan terjungkalnya kinerja divisi agribisnis dan infrastruktur.
Kantor Pusat Astra Internasional
Kantor Pusat Astra Internasional

Bisnis.com, JAKARTA--Raksasa otomotif PT Astra International Tbk. (ASII) membukukan laba bersih sebesar Rp8,05 triliun pada semester I/2015, turun 18% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp9,82 triliun dengan terjungkalnya kinerja divisi agribisnis dan infrastruktur.

Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto mengatakan pendapatan bersih perseroan juga mengalami penurunan sebesar 9% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp92,5 triliun pada paruh pertama tahun ini dari sebelumnya Rp101,52 triliun.

"Laba bersih Astra pada semester I menurun, seiring dengan berkurangnya konsumsi domestik, kompetisi di sektor mobil dan melemahnya harga komoditas di Indonesia," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Kamis (30/7/2015).

Laba bersih dari segmen agribisnis grup, turun 68% menjadi Rp354 miliar. PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), yang 79,7% sahamnya dimiliki oleh ASII, membukukan laba bersih sebesar Rp444 miliar, turun 68%.

Harga rata-rata minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) mengalami penurunan sebesar 12% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp7.642/kg. Sedangkan, penjualan CPO menurun 18% menjadi 551.000 ton dan penjualan olein meningkat 109% menjadi 194.000 ton.

Dari divisi infrastruktur, logistik dan lainnya, tercatat terjadi penurunan laba bersih sebesar 60% menjadi Rp68 miliar. Sebagian besar disebabkan oleh kerugian awal yang timbul dari dimulainya pengoperasian seksi 1 ruas tol Kertosono – Mojokerto.

PT Marga Mandala Sakti (MMS), operator jalan tol yang mengoperasikan jalur Tangerang – Merak sepanjang 72,5 km, yang 79,3% sahamnya dimiliki oleh perseroan, mencatatkan peningkatan volume trafik kendaraan sebesar 8% menjadi 22 juta kendaraan.

Sementara itu, pembangunan konstruksi sepanjang 40,5 km di ruas tol Kertosono – Mojokerto yang berlokasi di dekat Surabaya masih terus berlanjut. Jalan tol seksi 1 sepanjang 14,7 km sudah mulai beroperasi pada Oktober 2014, dan diharapkan tahap-tahap berikutnya dapat beroperasi pada 2016, seraya menunggu selesainya proses pembebasan lahan.

Ditambah dengan jalan tol lingkar luar Kunciran - Serpong sepanjang 11,2 km yang 40% sahamnya dimiliki oleh PT Astratel Nusantara (Astratel), total jalan tol yang dimiliki Astra saat ini adalah 124,2 km.

Pada Juli 2015, Astratel mengakuisisi 25% saham ruas tol Semarang-Solo sepanjang 73 km. Seksi 1 dan 2 sepanjang 23 km telah beroperasi, sementara seksi 3-5 diharapkan dapat selesai pada 2017.

Pendapatan PT Serasi Autoraya (SERA) mengalami penurunan disebabkan oleh menurunnya jumlah kontrak sewa kendaraan di bisnis rental kendaraan TRAC sebesar 9% menjadi 27.000 unit. Laba bersih SERA mengalami penurunan sebesar 63% menjadi Rp27 miliar.

PAM Lyonnaise Jaya, perusahaan penyedia air bersih yang melayani wilayah barat Jakarta mengalami penurunan volume penjualan sebesar 1% menjadi 77 juta meter kubik.

Penjualan Anandamaya Residences, proyek residensial eksklusif yang berlokasi di pusat bisnis Jakarta dan 60% sahamnya dimiliki oleh Perseroan, terus berlanjut memimpin pasar dalam segi harga dan minat pembeli dengan penjualan unit hampir mencapai 90% dari total 509 unit yang ditawarkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper