Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA EMAS COMEX Turun, Tertekan Kenaikan Dolar

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena dolar AS menunjukkan penguatan.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, CHICAGO -- Keriangan yang ditunjukkan mata uang AS, dolar, berdampak pada lesunya harga emas berjangka.

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena dolar AS menunjukkan penguatan.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus turun 0,2 dolar AS atau 0,02 persen menjadi menetap di 1.096,20 dolar AS per ounce.

Emas berada di bawah tekanan karena Indeks Dolar AS naik 0,13 persen menjadi 96,66 pada pukul 18.08 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

Dolar menguat ketika Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memulai pertemuan mereka pada Selasa, dan berencana menggelar konferensi pers pada Rabu untuk mengumumkan hasil pertemuan.

Para investor sedang menunggu berita dari bank sentral AS tentang kapan suku bunga akan dinaikkan.

Analis awalnya memperkirakan suku bunga naik pada Juni, namun karena data ketenagakerjaan AS lebih lemah dari perkiraan, harapan itu didorong kembali ke September.

Belum ada kenaikan suku bunga The Fed sejak Juni 2006, sebelum awal krisis keuangan Amerika Serikat. Kenaikan suku bunga Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga.

Perak untuk pengiriman September naik 3,7 sen, atau 0,25 persen, menjadi ditutup pada 14,642 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 2,5 dolar AS, atau 0,25 persen, menjadi ditutup pada 986,40 dolar AS per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Xinhua
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper