Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bakal Terbitkan MTN Rp300 Miliar, Len Industri dapat Peringkat idBBB

PT Len Industri (Persero) memperoleh peringkat idBBB untuk rencana penerbitan medium term notes (MTN) senilai maksimum Rp300 miliar.
Direktur utama PT Len Industri (Persero) Abraham Mose (dari kanan), Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan saat meninjau sejumpah produk PT LEN Industri di Bandung, Jawa Barat, Kamis (4/6). Luhut mengungkapkan para pelaku industri strategis, pertahanan dan berbasis teknologi tinggi dapat melakukan sinergi secara keseluruhan, karena hal tersebut dinilai sangat potensial. /Bisnis.com
Direktur utama PT Len Industri (Persero) Abraham Mose (dari kanan), Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan saat meninjau sejumpah produk PT LEN Industri di Bandung, Jawa Barat, Kamis (4/6). Luhut mengungkapkan para pelaku industri strategis, pertahanan dan berbasis teknologi tinggi dapat melakukan sinergi secara keseluruhan, karena hal tersebut dinilai sangat potensial. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Len Industri (Persero) memperoleh peringkat idBBB untuk rencana penerbitan medium term notes (MTN) senilai maksimum Rp300 miliar.

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyebutkan peringkat yang sama juga diberikan untuk peringkat perusahaan, dengan periode mulai dari 9 Juli 2015-1 Juli 2016.

Sementara itu untuk outlook perseroan yang bergerak di sektor sistem transportasi perkerataapian dan energi tenaga surya itu adalah stabil.

Analis Pefindo Yogie Perdana menjabarkan hal yang mendorong peringkat adalah profil bisnis yang kuat, profil diversifikasi perseroan yang baik, dan potensi permintaan yang lebih tinggi terkait dengan meningkatnya pengeluaran untuk infrastruktur.

"Faktor yang melemahkan adalah ketergantungan yang cukup tinggi terhadap belanja pemerintah yang mengakibatkan volatilitas atas pendapatan di setiap lini bisnis perusahana," ujarnya di Jakarta, Rabu (29/7/2018).

Lalu, struktur permodalan yang agresif dalam jangka pendek dan menengah, serta proteksi arus kas perusahaan yang lemah.

Adapun untuk outlook bisa dinaikkan jika perusahaan secara konsisten dapat meningkatkan profitabilitas operasi, tingkat leverage, dan proteksi atas arus kas.

Sebaliknya, outlook bisa turun ika perusahaan gagal dalam mengeksekusi proyek PLTS, dan gagal mencapai target pendapatan, serta penambahan utang yang di atas proyeksi. []

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatia Qanitat
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper