Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA TEMBAGA: Naik Terbatas, Diprediksi Masih Rentan Turun

Harga tembaga mulai menguat setelah mengalami pelemahan yang cukup dalam pada perdagangan kemarin. Tetapi, rebound harga tembaga masih bersifat terbatas dan rentan terhadap penurunan.
Tembaga mampu rebound/Reuters
Tembaga mampu rebound/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Harga tembaga mulai menguat setelah mengalami pelemahan yang cukup dalam pada perdagangan kemarin. Tetapi, rebound harga tembaga masih bersifat terbatas dan rentan terhadap penurunan.

Pada perdagangan hari ini sampai pukul 09:56 WIB, harga tembaga di London Metal Exchange (LME) naik 0,6% menjadi US$5.220 per metrik ton. Sebelumnya, pada perdagangan kemarin, harga tembaga ditutup anjlok 1,43% menjadi US$5.188 atau menjadi level terendah dalam lima tahun terakhir.

Ric Spooner, Kepala Strategi Pasar CMC Market, mengatakan kejatuhan harga komoditas logam industri jelas menjadi sentimen negatif untuk bursa China dan begitu juga sebaliknya.

"Namun, tampaknya kejatuhan bursa saham China ke depannya tidak terlalu signifikan sehingga saya perkirakan bursa China hanya akan mempengaruhi pasar lainnnya secara terbatas," ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Selasa (28/7/2015)

Sementara itu, Ibrahim, Direktur PT Equilibrium Komoditi Berjangka, mengatakan pada perdagangan kemarin harga tembaga ditekan oleh kembali anjloknya bursa saham China. Lalu, penurunan keuntungan industri dan kontraksi manufaktur dari Negeri Tirai Bambu yang memburuk menjadi dua faktor penekan lainnya.

“Pekan ini harga tembaga mungkin bisa tembus ke US$5.050,” ujarnya kepada Bisnis.

Pada perdagangan kemarin, indeks saham Shanghai anjlok 8,48% menjadi 3.725. Kondisi ini mengingatkan pasar ketika indeks saham Shanghai anjlok 32,11% dalam sebulan terakhir pada bulan lalu sampai awal bulan ini.

Di sisi lain, data ekonomi China teranyar pun tidak terlalu positif. Keuntungan industri menyusut 0,3% pada Juni, sedangkan data manufaktur China bulan ini versi Ciaxin dan Markit Economic juga secara mengejutkan jatuh ke level 15 bulan terendah menjadi 48,2.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper