Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fraksi Harga: Formula Bisa Disesuaikan

Bursa Efek Indonesia kemungkinan masih akan mempertahankan fraksi harga saham menjadi tiga kelompok. Hanya saja, formulasi kelompok berpotensi untuk diubah.
Bursa Efek Indonesia/JIBI-Endang Muchtar
Bursa Efek Indonesia/JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia kemungkinan masih akan mempertahankan fraksi harga saham menjadi tiga kelompok. Hanya saja, formulasi kelompok berpotensi untuk diubah.

Di ketentuan baru soal fraksi harga saham, hanya ada tiga kelompok harga. Pertama, harga saham kurang dari Rp500 memiliki fraksi Rp1 dan pergerakan harga maksimal Rp20. Kedua, harga saham Rp500 sampai di bawah Rp5.000 memiliki fraksi harga Rp5 dan pergerakan harga maksimal Rp 100. Ketiga, harga saham Rp5.000 ke atas ditetapkan fraksi Rp25 dan pergerakan harga maksimum Rp500.

Ketentuan tersebut berlaku sejak awal 2014. Namun, sejumlah pelaku pasar berpandangan, aturan fraksi harga yang baru tersebut tidak mendukung investor ritel sehingga harus kembali disesuaikan.

Sementara, dalam ketentuan sebelumnya, terdapat lima kelompok harga. Harga saham di bawah Rp200, fraksi harga Rp1 dengan pergerakan harga maksimumRp 10. Kelompok harga saham Rp200 hingga di bawah Rp500 memiliki fraksi harga Rp5 dan bisa bergerak maksimum hingga Rp50.

Harga saham Rp500 sampai di bawah Rp2.000 memiilki ticker price Rp10 dan pergerakan harga maksimum hingga Rp100. Sementara, harga saham Rp2.000 sampai di bawah Rp5.000 memiliki ticker price Rp25 dengan pergerakan harga maksimal Rp250. Adapun, harga saham di atas Rp5.000 memiliki fraksi harga Rp50 dan harga saham bisa bergerak maksmum sampai Rp500.

Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan ada kemungkinan aturan fraksi harga tidak akan kembali seperti ketentuan yang terdahulu atau 5 kelompok. Fraksi harga saham diperkirakan akan tetap terdiri dari tiga kelompok.

Kemungkinan enggak (5 kelompok), kemungkinan formulasinya berubah, karena sebagian pelaku sudah ada yang menerima juga kan,” kata Samsul di Jakarta, Selasa (28/7).

BEI sendiri sudah melakukan pertemuan dengan sejumlah anggota bursa dan emiten untuk membahasnya. “Nanti dibahas lagi dengan pelaku pasar. Kelompok mana (dari 3 kelompok) yang tidak sesuai dan sebaiknya diubah. Soalnya, ada juga kelompok fraksi harga yang sudah diterima pelaku pasar, jadi bagaimana komposisinya akan didiskusikan kembali,” tambahnya.

Budi Frensidy, pengamat pasar modal dari Universitas Indonesia, menilai baik rencana BEI yang membuka peluang untuk mengubah aturan fraksi harga. Menurutnya, fraksi harga yang berlaku saat ini memang terbukti membuat volume transaksi saham menjadi lebih liquid. Pasalnya, perubahan ini mendekatkan jarak antara permintaan dan penawaran (bid and offer).

Namun, perubahan tersebut tidak memberikan dampak manis untuk trader karena trader jangka pendek lebih sulit mendapatkan untung akibat terbatasnya pergerakan harga. Misal, mengacu aturan lama bila membeli saham Rp2000, kenaikan per tick memberi keuntungan sekitar 1,25%. Dengan aturan anyar, keuntungan yang diperoleh sekitar 0,25% saat membeli saham Rp2000.

Budi mengatakan setelah berlakunya perubahan tersebut, hanya sedikit trader bertransaksi. Padahal, peran trader dalam meningkatkan nilai transaksi lebih tinggi dibandingkan dengan investor jangka panjang.

Bagus ya kalau mau diubah. Bisa dikembalikan pada pada aturan yang lama atau BEI bisa mencari lagi fraksi harga baru yang tidak terlalu beda dengan yang dulu. Kalau yang sekarang membuat trader sulit mendapat keuntungan,” kata Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper