Bisnis.com, JAKARTA— Harga batu bara dalam tiga pekan bergerak sideways di level 58.
Harga batu bara pada penutupan perdagangan Kamis (23/7/2015) untuk kontrak September 2015 turun 0,34% ke US$58/metrik ton.
Batu bara masih terus bersaing dengan gas alam. Di samping itu harga minyak yang telah jatuh 20% selama tiga bulan terakhir, turut menjadi sentimen.
Bahan bakar telah menggerogoti pangsa pasar batu bara sebagai pembangkit listrik AS.
"Amerika Utara telah menjadi pulau gas, sementara itu komoditas seperti minyak diperdagangkan di seluruh dunia," kata Charles Blanchard, Analis Bloomberg New Energyn Finance seperti dikutip Bloomberg, Jumat (24/7/2015).
Teri Viswanath, Direktur Strategi Komoditas BNP Paribas SA mengatakan telah terjadi persaingan antara batu bara dan gas.
Eropa kemungkinan akan menjadi medan pertempuran pertama antara gas dan batu bara sebelum menyebar ke Asia, menurut Badan Energi Internasional.
Secara global, batu bara akan mendominasi sebagai alternatif yang lebih murah untuk negara berkembang seperti di India, China dan Afrika.
"Gas meningkat dan bersaing, tetapi masih ada banyak batu bara yang tersisa," kata Carlos Fernandez Alvarez, Analis Batu Bara Senior IEA
Pergerakan harga batu bara di bursa Rotterdam*
Tanggal | US$/ metrik ton |
23 Juli | 58,00 (-0,34%) |
22 Juli | 58,20 (-0,51%) |
21 Juli | 58,50 (+0,34%) |
*Kontrak September 2015
Sumber: Bloomberg
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
