Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perdagangan Perdana, Harga Saham BIKA Lompat 40%

Pada perdagangan perdananya, harga saham PT Binakarya Jaya Abadi Tbk. (BIKA) langsung melompat 40%.Harga saham terus mengalami kenaikan hingga 50% dalam beberapa menit perdagangan awal.

Bisnis.com, JAKARTA--Pada perdagangan perdananya, harga saham PT Binakarya Jaya Abadi Tbk. (BIKA) langsung melompat 40%.Harga saham terus mengalami kenaikan hingga 50% dalam beberapa menit perdagangan awal.

BIKA menjadi emiten ke-11 yang mencatatkan saham di PT Bursa Efek Indonesia pada tahun ini. Harga saham perdana BIKA dipatok Rp1.000/lembar.

Dalam perdagangan Selasa (14/7/2015), harga saham naik menjadi Rp1.400 per lembar, dan mencapai posisi tertinggi hingga Rp1.500 per lembar.

Karena telah mencapai kenaikan harga yang signifikan, saham perseroan terkena auto reject. Sesuai peraturan Bursa, saham perseroan yang baru melakukan IPO diperbolehkan menguat maksimal hingga 50% di hari pertamanya.

Jika penguatan saham melebihi batas tersebut, otomatis perdagangan saham akan dihentikan.

Perusahaan yang berdiri sejak 28 November 2007 itu menjadi emiten ke-516 yang terdaftar di BEI.

Pencatatan saham dilakukan pada sesi perdagangan I.

Emiten ini bergerak dalam bidang konstruksi dan pembangunan properti, investasi, perdagangan, manufaktur, jasa, dan transportasi darat. Kantor pusat Binakarya terletak di Mall Taman Palem Jakarta Barat.

Penawaran perdana saham (initial public offering/IPO) Binakarya dengan menerbitkan 150 juta lembar saham baru, lebih rendah dari target awal sebanyak 238 juta lembar.

Harga saham yang dipatok juga mencapai Rp1.000/lembar dari target awal Rp900-Rp1.300 per lembar.

Untuk itu, perseroan mengantongi dana segar dari IPO sebesar Rp150 miliar, lebih rendah dari target awal Rp215 miliar-Rp310 miliar. Nilai masing-masing saham sebesar Rp100 per lembar.

Selain mencatatkan saham perdana, perseroan juga mencatatkan saham pemilik sebanyak 442,28 juta lembar. Secara keseluruhan, BIKA mencatatkan saham sebanyak 592,28 juta lembar dengan kapitalisasi pasar Rp592,28 miliar.

Manajemen sedikit mengubah rencana penggunanaan dana hasil IPO menjadi 40% untuk pengembangan bisnis anak usaha dari sebelumnya sebesar 50%.

Kemudian sebesar 45,02% untuk pembayaran utang kepada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) dari sebelumya 30%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatia Qanitat
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper