Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Melambat, Laba PGN Semester I Datar

Perlambatan pertumbuhan ekonomi pada paruh pertama tahun ini diproyeksi menekan laba PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. pada semester I/2015.
Logo Perusahaan Gas Negara/defence.pk
Logo Perusahaan Gas Negara/defence.pk

Bisnis.com, JAKARTA--Perlambatan pertumbuhan ekonomi pada paruh pertama tahun ini diproyeksi menekan laba PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. pada semeseter I/2015.

Direktur Investment Planning & Risk Management PGN Muhammad Wahid Sutopo mengatakan kinerja perseroan sepanjang tahun ini direfleksikan dari perolehan laba pada kuartal I/2015.

"Saya lihat kondisinya dengan referensi dari triwulan I, itu refleksi yang lebih akurat. Kami berharap masih ada improvement dari triwulan I kemarin," ungkapnya, Jumat (10/7/2015).

Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, emiten berkode saham PGAS tersebut mengantongi laba bersih US$109,4 juta setara dengan Rp1,24 triliun. Perolehan tersebut anjlok 38% dari periode yang sama tahun sebelumnya US$176,97 juta.

Begitu pula dengan pendapatan bersih perseroan yang merosot 13,4% menjadi US$696,37 juta dari sebelumnya US$804,36 juta.

Laba sebelum pajak tercatat mencapai US$149,25 juta, jauh lebih rendah dari sebelumnya US$225,54 juta.

Penurunan itu dikontribusi oleh membengkaknya beban keuangan perseroan dari US$6,66 juta menjadi US$21,61 juta.

Perseroan juga membukukan rugi perubahan nilai wajar derivatif US$2,69 juta dari sebelumnya laba US$2,56 juta.

Dia mengaku pesimistis dapat meraih pertumbuhan kinerja perusahaan lebih tinggi dari tahun sebelumnya, maupun dari pertumbuhan ekonomi nasional.

Pasalnya, pertumbuhan kebutuhan listrik dan industri juga tengah mengalami perlambatan.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Wahid menegaskan, perseroan akan menerapkan sejumlah strategi.

Di antaranya, melakukan diversifikasi usaha dan menggejot jumlah pelanggan baru.

Sementara itu, kendati belum menyebut serapan belanja modal (capital expenditure/capex) pada semester I/2015, Wahid memastikan, sejumlah proyek PGN telah berjalan sesuai rencana.

Sepanjang tahun ini, perseroan mengalokasikan belanja modal US$400 juta hingga US$500 juta.

"Kami lihat sesuai dengan kondsi ekonomi nasional, berapa besar kebutuhan sekarang," paparnya.

Direktur Utama Perusahaan Gas Negara Hendi Prio Santoso sebelumnya menuturkan perseroan akan fokus mengembangkan infrastruktur.

Menurutnya, beragam proyek infrastruktur gas yang diprioritaskan antara lain pipa transmisi dan jaringan gas rumah tangga.

Selain itu, pihaknya juga akan menggunakan dana belanja modal untuk eksplorasi penambahan cadangan di hulu.

PGN akan fokus untuk pengembangan lapangan gas yang telah ada pada tahun ini.

Terkait dengan perlambatan ekonomi di awal tahun ini, Hendi menuturkan tren tersebut juga berdampak pada industri gas nasional.

Dia memprediksi permintaan gas pada semester I tahun ini merosot hingga 10%.

Lebih lanjut, Hendi memerkirakan dari 22 segmen konsumen gas, penurunan permintaan yang paling terasa adalah sektor industri kimia dasar seperti bahan bangunan dan semen.

Hal ini terutama dipicu oleh lambatnya eksekusi infrastruktur pemerintah.

“Secara nasional permintaan gas turun 10%. Kami menguasai sekitar 80% jaringan gas ini jadi dampaknya ke penjualan perusahaan juga tidak terlalu berbeda,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper