Bisnis.com, JAKARTA- Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengakhiri sesi I, Selasa (7/7/2015) melemah 0,46% ke level 4.894,12
Mengikuti hijaunya pasar modal Asia, IHSG pada pembukaan sempat menguat 0,03% ke level 4.918,28.
Bagaimana pergerakan IHSG selanjutnya? Ikuti lajunya secara live hingga penutupan.
IHSG melemah 0,22% ke level 4.906,05 di penutupan perdagangan.
IHSG melemah 0,22% ke level 4.905,95 pada pukul 15.33 WIB. Indeks semakin mengurangi pelemahan sejak ditutup turun 0,46% pada akhir sesi I.
Penjualan saham China oleh investor luar negeri hari ini menekan indeks Hang Seng. Bursa Eropa rebound menjelang pertemuan darurat Komisi Eropa terkait program dana talangan untuk Yunani.
Pelemahan IHSG menipis di awal sesi II. IHSG melemah 0,38% ke level 4.898,26 pada pukul 13.35 WIB.
William Surya Wijaya, Kepala Riset AsjayaIndosurya Securities mengatakan pergerakan saham hari ini tergolong normal setelah kemarin mendapat tekanan dari sentimen Yunani.
“Market bergerak normal menjelang libur panjang,” kata William ketika dihubungi bisnis.com.
Asing mencatatkan penjualan bersih Rp78,6 miliar sepanjang sesi I setelah kemarin membukukan net sell Rp174,53 miliar pada penutupan perdagangan.
IHSG mengakhiri sesi I dengan pelemahan 0,46% ke level 4.894,12
IHSG melemah 0,48% ke 4.893,03
“Masih akan ada tekanan. (Yunani) kita lihat masih belum pasti juga. Tergantung langkah yang akan diambil oleh Eropa,” kata Analis Riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono saat dihubungi hari ini, Selasa (7/7/2015).
Setelah dibuka menguat, IHSG berbalik melemah 0,21% ke level 4.906,31 setelah perdagangan kurang dari satu jam.
“Penurunan harga minyak mentah selama 2 hari yang hampir 10% dan Dow Jones, membuat IHSG mengalah ke zona merah. Walaupun regional Asia hijau. IHSG potensi tertahan di support 4.885—4.832, dengan resisten di 4.945—4.985—5.014. Karena indonesia komoditi exporter makanya minyak turun tajam offset sentimen dari regional Asia dan Dow (futures) yang plus,” kata Periset Senior HD Capital Yuganur Wijanarko saat dihubungi hari ini, Selasa (7/7/2015).
Membuka perdagangan hari ini, Selasa (7/7/2015), indeks saham syariah atau Jakarta Islamic Index menguat 0,03% ke level 661,59 dari penutupan sehari sebelumnya 661,37.
Indeks Bisnis27 dibuka di zona merah dengan melemah 0,08% ke level 416,33 pada perdagangan Selasa (7/7/2015), dari penutupan sehari sebelumnya 416,65.
Mengikuti hijaunya pasar modal Asia, pada perdagangan hari ini, Selasa (7/7/2015), IHSG dibuka menguat 0,03% ke level 4.918,28 dari penutupan hari sebelumnya 4.916,74.
Bursa saham Jepang pada perdagangan Selasa (7/7/2015) dibuka kompak melejit setelah investor melihat efek Yunani mulai mereda di bursa Asia.
Data Bloomberg menyebutkan, indeks Nikkei 225 dibuka menguat 1,2% ke level 20.354,23 dari penutupan sehari sebelumnya 20.112,12. Pada pukul 08:05 WIB, indeks Nikkei terus menguat 1,41% ke level 20.395,15 dengan level tertinggi 20.420,68 dan terendah 20.337,18.
Bursa Asia mengalami reli di tengah spekulasi akan segera terjadi pemulihan di Yunani, setelah investor sebelumnya terkejut dengan hasil referendum terkait krisis Negeri Para Dewa.
Indeks MSCI Asia Pasifik naik 0,7% pukul 09:30 waktu Tokyo, atau rebound dari level terendah sejak Maret. Sedangkan indeks saham Jepang dan Australia naik sedikitnya 1,4%.
Bursa saham Korea Selatan pada perdagangan Selasa (7/7/2015) pagi dibuka menguat setelah efek krisis Yunani mulai berkurang.
Berdasarkan data Bloomberg, Indeks Korea Stock Exchange Kospi menguat 0,63% ke level 2.067,04 pada pembukaan perdagangan hari ini, dari penutupan sehari sebelumnya 2.053,93.
Pada pukul 07:45 WIB, indeks Kospi masih menguat 0,48% ke level 2.063,86. Pagi ini, indeks Kospi bergerak pada level terendah 2.057,62 dan tertinggi 2.067,93.
“Pelaku pasar mewaspadai sentimen dari imbas hasil sementara referendum Yunani. Meski hubungan dagang antara Yunani dan Indonesia sangat kecil, hanya 0,06%, dan seharusnya apa yang terjadi di Yunani tidaklah dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia, namun ada efek secara tidak langsungnya. Terutama dari pelemahan rupiah seiring menurunnya laju euro karena respon negatif pelaku pasar terhadap kondisi yang kurang baik di Yunani, yang dikhawatirkan dapat merembet ke seluruh perekonomian Zona Euro. Pelaku pasar di bursa saham Asia pun terlihat sangat khawatir, sehingga membuat laju bursa sahamnya anjlok dan memberikan imbas yang kurang baik pada laju IHSG. Sebelumnya kami sampaikan, Laju IHSG kembali mencoba membentuk tren kenaikannya. Jika pelaku pasar tidak terburu-buru untuk langsung profit taking dan didukung oleh sentimen positif, maka IHSG pun akan dapat mempertahankan laju kenaikannya,” kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada dalam risetnya.
Bursa Amerika Serikat melemah, setelah saham energi anjlok mengikuti pergerakan harga minyak dan investor mempertimbangkan negosiasi untuk mengatasi krisis keuangan Yunani.
Saham Transocean Ltd dan ConocoPhillips turun lebih dari 2,4%, Aetna Inc melemah 6,4%.
Indeks The S & P 500 tergelincir 0,39% ke 2.068,76 pada penutupan perdagangan Senin (6/7/2015) waktu New York atau Selasa pagi WIB.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,26% ke 17.683,58.