Bisnis.com, JAKARTA—Harga nikel untuk kontrak September 2015 pagi ini melemah 1,1% ke level 88.760 yuan per metrik ton di bursa Shanghai Futures Exchange akibat harga saham China jatuh dan memburuknya krisis Yunani setelah referendum.
Sedangkan pada Jumat akhir pekan lalu (3/7/2015), harga komoditas tersebut menguat 1,04% ke posisi 89750 yuan per metrik ton sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (6/7/2015).
“Penjualan besar-besar ekuitas China membuat investor menahan diri dan hal itu banyak terjadi untuk permintaan yang berbasis logam,” ujar Naeem Aslam, Chief Market Analyst Avatrade Ltd. Sabtu lalu (4/7/2015).
Permintaan sangat lemah dan itulah sebabnya kami melihat sebagian besar harga logam tertekan, ujar Bart Melek, Head of Commodity Strategy TD Securities beberapa waktu lalu. Dia menambahkan bahwa suplai yang memadai tidak banyak membantu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel