Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK 2 Juli: Terus Tergelincir, Dekati Level Terendah 3 Bulan

Harga minyak West Texas Intermediate terus tergelincir mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir setelah pasokan minyak di Amerika Serikat kembali naik pada pekan lalu.
Blok migas/Ilustrasi
Blok migas/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA  – Harga minyak West Texas Intermediate terus tergelincir mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir setelah pasokan minyak di Amerika Serikat kembali naik pada pekan lalu.

Pada perdagangan hari ini sampai pukul 11.14 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) menguat tipis 0,07% menjadi US$57 per barel, sedangkan harga minyak Brent naik 0,35% menjadi US$62,23 per barel.

Analis Fat Prophets, David Lennox mengatakan pengaruh peningkatan pasokan minyak di AS seolah membuat kecemasan investor menjadi nyata. Kondisi itu membuat harga minyak untuk jangka dekat akan tertekan.

“Investor kian cemas ke depannya pasokan kembali terus meningkat,” ujarnya seperti dilansir Bloomberg, Kamis (2/7).

Hari ini, Energy Information Administration (EIA) merilis data pasokan minyak AS pada pekan terakhir bulan lalu yang naik 0,51% menjadi 465,4 juta barel dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

Sedangkan produksi minyak AS sedikit turun sebesar 0,09% menjadi 9,59 juta barel per hari dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

Sebelumnya, pasar sudah khawatir pasokan minyak di AS kembali melonjak seiring dengan kenaikan produksi mendekati rekor tertinggi sejak 1983 pada dua pekan sebelumnya. Harga minyak WTI yang bertahan cukup lama di kisaran US$59 sampai US$61 membuat pasar berspekulasi produsen minyak AS bisa kembali menggenjot produksi dan pasokan meningkat.

Padahal sisi lain permintaan tengah stagnan. Bahkan, minimnya permintaan telah membuat Nigeria menurunkan harga acuan minyak jenis ringannya ke level terendah sejak sepuluh tahun terakhir. Alasannya, minyak Negara Afrika Barat itu tidak ada yang membeli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Editor : Yusran Yunus
Sumber : bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper