Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten China Listing di AS Pulang Kampung

Perusahaan teknologi China berancang-ancang hengkang dari pasar saham AS dan kembali ke negaranya.
Ancang-ancang pulang kampung. /Bisnis.com
Ancang-ancang pulang kampung. /Bisnis.com

Bisnis.com, SHANGHAI - Perusahaan teknologi China berancang-ancang hengkang dari pasar saham AS dan kembali ke negaranya.

Sejumlah perusahaan teknologi asal Negeri Panda itu melihat potensi valuasi saham yang lebih tinggi di pasar China. Mereka juga berharap dapat menyelesaikan regulasi yang mengatur kepemilikan asing dalam sektor-sektor yang dilindungi, termasuk teknologi.

Realisasi rencana eksodus tersebut akan mengakhiri kejayaan emiten teknologi China di Wall Street. Tahun lalu, perusahaan e-commerce raksasa China Alibaba menorehkan nilai penawaran saham perdana (IPO) terbesar sepanjang sejarah yang menembus US$25 miliar.

Indeks saham gabungan emiten tekno China yang terangkum dalam Chinext melambung 180% sepanjang tahun ini. Apresiasi itu jauh lebih besar dibandingkan dengan Nasdaq OMX China Tecnology Index yang hanya menguat 30%.

Dengan peningkatan tersebut, perusahaan yang melantai di Nasdaq secara rerata hanya menikmati harga saham yang setara dengan 11 kali pendapatannya. Sementara di Chinext, rasionya mencapai 133 kali. Muncul perdebatan terkait akurasi perbandingan tersebut, namun para eksekutif asal China mengeluhkan bahwa AS acuh terhadap China.

"Investor Amerika tak memahami model bisnis perusahaan China," kata ‎seorang eksekutif senior perusahaan China yang berencana hengkang dari pasar AS pada Bloomberg, Jumat (5/6/2015).

Analis melihat sejumlah perusahaan tengah merencanakan aksi delisting seiring dengan surutnya jumlah perseroan yang berniat melantai di bursa New York.

"Kemungkinan menggerakkan ketertarikan investor AS kecil," kata Direktur Eksekutif Limei Technolgy. Baru-baru ini Limei membatalkan niatan untuk IPO di New York dan mengalihkan rencananya itu ke Shanghai atau Shenzhen.

Pada Kamis (4/6) Perdana Menteri China Li Keqiang mendorong perusahaan untuk kembali. Pemerintah tengah bekerja sama dengan lembaga finansial terkait untuk membantu proses repatriasi.

Bank investasi setempat China Renaissance menggandeng Citic Securities guna mengumpulkan dana yang diperlukan untuk delisting dan menjamin IPO di China. Sementara itu Shengjing Management Consulting telah meluncurkan program untuk menarik repatriasi sekitar 100 perusahaan China.

Sebelumnya, otoritas China mensyaratkan setiap perusahaan yang hendak melantai di bursa untuk membukukan keuntungan dalam kurun waktu tertentu. Aturan itulah yang menghambat IPO perusahaan tekno dan internet China untuk melantai di pasar domestik.

Namun, kini China berniat menggenjot pasar saham dalam negeri dan melakukan serangkaian langkah untuk mendukung tujuan tersebut.‎ "Hambatan untuk kembali telah dihapuskan," ungkap China Renaissance.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Reuters/Bloomber

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper