Bisnis.com, JAKARTA- Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Jumat (29/5/2015) masih digelayuti sentiment negatif.
“Dollar index yang memulai tren turun, berpeluang mencegah pelemahan rupiah lebih lanjut lagi. Akan tetapi sentimen negatif internal akan menjaga tekanan pelemahan nilai tukar tetap ada,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini Jumat (29/5/2015).
Dikemukakan angka inflasi yang akan dirilis Senin (1/6/2015) akan menjadi fokus investor. Diperkirakan inflasi lebih tinggi di 7% YoY.
Sementara itu, ujarnya, indeks dolar turun setelah beberapa hari menikmati tren kenaikan. Indeks dolar turun setelah angka jobless claims AS diumumkan naik.
Spekulasi akan ke luarnya Yunani dari Zona Euro jika gagal memenuhi segala kewajibannya yang akan jatuh tempo, ujarnya, bahkan tidak mampu mendorong penguatan dolar. Euro menguat cukup tajam hingga dini hari tadi.
“Malam ini ditunggu angka revisi PDB AS kuartal I/2015yang diperkirakan memburuk dari 0,2% YoY menjadi hanya -0.9% YoY,” kata Rangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
_1692301785.jpg?w=80&h=80)
