Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Kembali Menguat, Harga Nikel Terancam Melemah Ke US$12.000

Harga nikel terancam jatuh ke kisaran US$12.000 setelah dolar AS kembali masuk tren penguatan dan pasokan nikel global terus meningkat. Selanjutnya, pasar menunggu data manufaktur China untuk menilai potensi permintaan dan peluang pasokan akan menyusut.
Harga nikel berpotensi melemah/ilustrasi
Harga nikel berpotensi melemah/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Harga nikel terancam jatuh ke kisaran US$12.000 setelah dolar AS kembali masuk tren penguatan dan pasokan nikel global terus meningkat. Selanjutnya, pasar menunggu data manufaktur China untuk menilai potensi permintaan dan peluang pasokan akan menyusut.

Pada perdagangan kemarin sampai pukul 16:02 WIB, harga nikel untuk pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) turun 0,4% menjadi US$13.035 per metrik ton. Harga nikel telah melemah sebesar 6,75% sejak 15 Mei silam.

Ibrahim, analis PT Equilibrium Komoditi Berjangka, mengatakan harga nikel berpotensi jatuh ke kisaran US$12.000 didukung penguatan dolar AS pasca data perumahan Amerika Serikat (AS) pada bulan lalu yang positif.

“Potensi penguatan dolar AS ke depannnya akan membuat harga nikel makin tenggelam. Apalagi, pasar mulai berspekulasi kenaikan suku bunga Federal Reserve (the Fed) semakin dekat seiring data perumahan yang positif,” ujarnya kepada Bisnis pada Rabu (20/5).

Di tengah tekanan penguatan dolar AS, pasar nikel pun fokus menunggu data manufaktur China untuk menentukan arah harga selanjutnya.

“Tapi, tampaknya manufaktur China masih akan terkontraksi sehingga bisa menjadi penekan harga nikel dan komoditas logam industri selanjutnya,” ujar Ibrahim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper