Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalbe Serap Belanja Modal Rp210 Miliar

PT Kalbe Farma Tbk. telah menggunakan belanja modal senilai Rp210 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini.
Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius (kiri) bersama Direktur Pusat Peragaan IPTEK Kementerian Riset & Teknologi Ari Hendrarto Saleh (kanan), melihat alat peraga pemenang Kalbe Junior Scientist Award (KJSA) 2013/Antara
Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius (kiri) bersama Direktur Pusat Peragaan IPTEK Kementerian Riset & Teknologi Ari Hendrarto Saleh (kanan), melihat alat peraga pemenang Kalbe Junior Scientist Award (KJSA) 2013/Antara

Bisnis.com, JAKARTA — PT Kalbe Farma Tbk. telah menggunakan belanja modal senilai Rp210 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini.

Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan di 2015 pihaknya menganggarkan belanja modal Rp1,1 triliun di tahun ini. Anggaran ini lebih tinggi ketimbang realisasi capital expenditure (capex) tahun lalu yang hanya mencapai Rp850 miliar.

“Mayoritas akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas pabrik hingga 60%,” katanya kepada Bisnis, Selasa (5/5/2015).

Vidjongtius menambahkan sebanyak 80% dari anggaran tersebut akan digunakan untuk pembangunan pabrik di Cikampek dan Sukabumi. Selain itu, emiten berkode KLBF tersebut juga menggunakan dana capex untuk memperluas kapasitas produksi fasilitas di Cikarang dan Bekasi. Sementara itu, 20% sisanya akan dipakai untuk memperluas titik distribusi.

Sepanjang kuartal I tahun ini Kalbe Farma meraup pertumbuhan penjualan 4,4% menjadi Rp 4,2 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp4,06 triliun. Adapun laba bersih naik 7,2% menjadi Rp529 miliar dari sebelumnya Rp 493 miliar.

Kendati masih membukukan kinerja positif, raksasa produk farmasi ini merevisi target perolehan penjualan dan laba bersih sepanjang tahun ini. Jika pada awal tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 14%-16%, KLBF merivisinya hingga 9%-11% saja. Adapun target penjualan direvisi menjadi 7%-9% dari sebelumnya 14%-16%.

Sementara itu, Kimia Farma justru masih percaya diri dengan target pertumbuha penjualan yang dipatoknya di kisaran 16%. Farida menuturkan, optimisme ini didasarkan pada realisasi kuartal I/2015 yang dinilai masih berada di tren positif. Kendati demikian, perseroan juga mewaspadai potensi pelemahan mata uang rupiah yang masih berpotensi terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper