Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dalam 3 Bulan, Laba Bersih PGN Rontok

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. mengantongi laba bersih US$109,4 juta setara dengan Rp1,24 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini, ambruk 38% dari periode yang sama tahun sebelumnya US$176,97 juta.
Pipa gas/Ilustrasi
Pipa gas/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. mengantongi laba bersih US$109,4 juta setara dengan Rp1,24 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini, anjlok 38% dari periode yang sama tahun sebelumnya US$176,97 juta.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis perseroan, Kamis (30/4/2015), disebutkan pendapatan bersih perseroan juga merosot 13,4% menjadi US$696,37 juta dari sebelumnya US$804,36 juta.

Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso mengatakan selama tiga bulan pertama tahun ini volume penjualan distribusi gas bumi Perseroan sebesar 796 MMscfd. Adapun, volume transmisi gas bumi yang disalurkan anak perusahaan PT Transportasi Gas Indonesia sebesar 754 MMscfd dan volume transmisi gas bumi dari PGN sebesar 16,4 MMscfd.

"Kondisi ekonomi global dan domestik mempengaruhi kinerja Perseroan untuk periode 31 Maret 2015. Hal ini menyebabkan turunnya penyerapan pemakaian gas oleh pelanggan industri dan pembangkit listrik," ungkapnya dalam keterangan resmi, Kamis (30/4/2015).

Sepanjang periode Januari-Maret 2015, emiten berkode saham PGAS tersebut mengantongi laba kotor sebesar US$223,43 juta, lebih rendah dibandingkan dengan perolehan pada periode yang sama setahun sebelumnya US$296,97 juta.

Laba operasi PGAS juga merosot menjadi US$152,5 juta dari sebelumnya US$211,52 juta. Laba sebelum pajak tercatat mencapai US$149,25 juta, jauh lebih rendah dari sebelumnya US$225,54 juta.

Penurunan laba sebelum pajak dikontribusi oleh membengkaknya beban keuangan perseroan dari US$6,66 juta menjadi US$21,61 juta. Perseroan juga membukukan rugi perubahan nilai wajar derivatif US$2,69 juta dari sebelumnya laba US$2,56 juta.

Hingga 31 Maret 2015, total aset PGN mencapai US$6,14 miliar dari akhir tahun lalu US$6,07 miliar. Liabilitas US$3,16 miliar dari US$3,17 miliar dan ekuitas US$2,98 miliar dari US$2,89 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper