Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Diprediksi Masuki Tren Menguat, Ini Faktor Pendukung

Harga minyak diprediksi masih bisa menguat lebih jauh lagi. Para spekulan melihat potensi produksi minyak Amerika Serikat yang berpotensi kembali melambat, produksi minyak di penyulingan yang meningkat, dan serangan Arab Saudi ke Yaman menjadi alasan utamanya.
 Minyak/Bloomberg
Minyak/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak diprediksi masih bisa menguat lebih jauh lagi. Para spekulan melihat potensi produksi minyak Amerika Serikat yang berpotensi kembali melambat, produksi minyak di penyulingan yang meningkat, dan serangan Arab Saudi ke Yaman menjadi alasan utamanya.

John Kilduff, partner Again Capital LLC, mengatakan penurunan aktivitas rig saat ini sudah berpengaruh kepada produksi mingguan Amerika Serikat (AS).

“Kami melihat produksi minyak AS akan terus turun. Pasalnya, banyak orang yang sudah menyerah di harga minyak yang rendah ini,” ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Senin (27/4/2015).

Data Baker Hughes Inc. menunjukkan penurunan aktivitas rig di AS sejak  Oktober 2014 sebesar 56%. Hasilnya, pada dua pekan terakhir produksi minyak AS terus turun dan sampai data Energy Information Adminitration pada pekan lalu telah menyentuh level 9,37 juta barel per hari.

Sementara itu, permintaan minyak mentah dari penyuling pun berpotensi meningkat sehingga pasar bisa mengurangi kekhawatirannya bahwa pasokan minyak AS terus mencatatkan rekor tertinggi.

Tapi, pada pekan lalu beberapa perusahaan produsen dan penyuling minyak AS seperti Exxon Mobile mendesak pemerintah AS untuk menambah kuota ekspor minyak AS. Tujuannya, agar pasokan minyak AS bisa turun.

Beberapa perusahaan itu menyebutkan pasokan minyak AS sulit turun karena sebagian besar penyuling di Negeri Paman Sam tidak dibuat untuk menyuling shale oil.

Adapun, memanasnya kembali situasi di Yaman sempat mengangkat harga minyak West Texas Intermediate (WTI) ke US$57 dan Brent ke US$67 pada akhir pekan lalu.

Pada perdagangan hari ini sampai pukul 11:33 WIB, harga minyak WTI turun 0,45% menjadi US$56,89 per barel, sedangkan harga minyak Brent turun  0,29% menjadi US$65,09 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper